Mohon tunggu...
Qatrunnada Rafifa
Qatrunnada Rafifa Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis yang masih belajar menulis

Saya seorang penulis amatir. Disini saya ingin belajar menjadi penulis yang lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kesombongan Elisa Yang Malah Menjatuhkannya

4 Desember 2022   14:10 Diperbarui: 4 Desember 2022   14:23 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cr:https://pin.it/1cb3zXV

"Kaya kami dongg, hidup senang, makan enak. Lagian ini penampilan kamu kok kaya gembel gini. Ihh, udah berapa hari sih ngak mandi. Bau banget." Ujar Elisa menggebu gebu.

"Sutttt, Elina kamu ngak boleh begitu. Kamu bisa bikin Fauziya sedih. Seharusnya kita itu semangatin dia dan bantu dia. Bukan malah ngerendahin dia." Ujar Sanii

"Yaa, aku gak peduli sih. Ehh, aku udah di jemput supir nii. Bye teman teman." Pamit Elisa. 

"Jangan di masukkin ke hati kalimat si Elisa tadi Fauziya. Aku bisa bantu kamu kok. Aku bakal tanya papa apa masih ada lowongan kerja di perusahannya, suapa ayah kamu punya pekerjaan tetap. Jadi kamu besok bisa sekolah." 

"Aku juga bisa minta tolong Mama untuk ngerawat ibu kamu. Kan mama aku dokter." 

Hati Fauziya pun mengahangat. Ia lupa. Selama ini ia memiliki teman teman baik hati. Ia juga malu untuk meminta bantuan teman teman sebelumnya. Ia takut di rendahkan.

"Terima kasih banyak teman teman." Ucap Fauziya tersenyum.

Lain dengan Fauziya, Elisa sedang mengamuk di rumahnya. Ia membanting semua barang yang ada di dekatnya. Bahkan handphone mahalnya pun ikutan menjadi korban.

"AKU NGAK MAU JATUH MISKIN. AYAAAH BILANG INI CUMA BERCANDA. AYAH NGAK BANGKRUT KAN?" Ujar Elisa sambil menangis.

Sepulang dari tempat Fauziya, ia mendapat kabar bahwa ayahnya di tipu sehingga mengalami kebangkrutan. 

Elisa menangis sejadi jadinya. Mau ditaruh dimana mukanya saat bertemu teman temannya besokk. Ia malu, ia tidak mau menjadi orang kurang mampu seperti Fauziya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun