Mohon tunggu...
Qanita Zulkarnain
Qanita Zulkarnain Mohon Tunggu... Lainnya - Magister Psikologi

Psychology Undergraduate and Psychometrics Graduate.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Psikolog VS Psikiater VS Konselor VS Guru Agama VS Guru Spiritual VS Teman/Pasangan/Keluarga

29 Juli 2023   07:00 Diperbarui: 29 Juli 2023   07:07 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by cottonbro studio on Pexels

Konselor tidak diperkenankan meresepkan obat (karena bukan dokter seperti psikiater) dan diagnosis seperti psikolog dan psikiater. Meskipun demikian, konselor dapat merujuk klien ke psikolog atau psikiater jika masalah kesehatan mental yang dialami serius atau parah.

Life Coach

Life coach adalah orang yang fokus membantu individu menetapkan dan mencapai tujuan pribadi atau profesional. Life coach mungkin dapat mengatasi hambatan emosional atau psikologis tertentu, tetapi utamanya mereka berfokus pada peningkatan motivasi, penetapan tujuan, dan pengembangan pribadi. Life coach tidak diatur seperti profesional kesehatan mental yang disertifikasi seperti psikiater, psikolog, dan konselor. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa life coach yang bekerja sama dengan kita memiliki pelatihan dan kredensial yang sesuai.

Guru Agama dan Guru Spiritual 

Seorang guru spiritual memberikan bimbingan dan dukungan bagi individu yang ingin mengeksplorasi dan memperdalam spiritualitas atau hubungan mereka dengan diri sendiri dan alam semesta. Guru spiritual umumnya menggabungkan latihan spiritual, mindfulness, meditasi, dan teknik lain untuk membantu klien dalam perjalanan spiritual mereka. Pembinaan spiritual bersifat non-religius dan berfokus pada pertumbuhan pribadi dan eksplorasi keyakinan dan nilai-nilai individu.

Di Indonesia, mungkin yang lebih umum adalah guru agama seperti ustadz, pendeta, dan sebagainya. Masyarakat menemui guru agama untuk nasihat dan bimbingan dalam menghadapi kehidupan dan masalah tertentu. Guru agama memiliki kredibilitas sebagai ahli agama, dan agama dipercaya mencakup seluruh aspek kehidupan, yang mungkin termasuk kesehatan mental. Meskipun demikian, secara spesifik guru agama tidak dididik dan dilatih secara eksklusif untuk menangani kesehatan mental.

Untuk permasalahan kehidupan secara umum tidak masalah jika kita lebih memilih guru spiritual dan guru agama ketimbang profesional kesehatan mental, namun untuk permasalahan kesehatan mental yang lebih serius tentu saja tetap lebih baik ke psikiater atau psikolog. Selain karena mereka memang memiliki spesialisasi, kualifikasi, dan sertifikasi dalam bidang kesehatan mental, juga karena mereka terikat sumpah dan secara hukum dapat digugat jika terjadi hal yang tidak diinginkan seperti malpraktik.

Orang Terpercaya

Orang terpercaya seperti teman/pasangan/keluarga dapat menawarkan dukungan emosional, pengertian, dan telinga yang mendengarkan selama masa-masa sulit. Meskipun mereka mungkin tidak memiliki pelatihan formal dalam kesehatan mental, mereka dapat menjadi support system yang tidak ternilai harganya. Namun, penting untuk menyadari bahwa bahkan orang terpercaya pun mungkin tidak selalu memiliki keahlian untuk mengatasi masalah kesehatan mental yang kompleks, dan bantuan profesional mungkin diperlukan dalam beberapa situasi.

Kalaupun teman kita adalah profesional kesehatan mental seperti psikolog, penting bagi kita dan teman kita untuk mendefinisikan sesi "sebagai teman" atau "sebagai psikolog-klien", yang mana tidak selalu mudah.

Sama seperti life coach dan guru spiritual/agama, orang terpercaya merupakan bagian dari support system yang dapat membantu kita menjalani hidup dan melewati hari-hari sulit. Meskipun demikian, ketika permasalahan kesehatan mental yang dihadapi menjadi serius dan/atau semakin parah, sebaiknya kita ditangani ahlinya, yaitu profesional kesehatan mental seperti psikiater atau psikolog.

Penutup

Yang menurut saya perlu digarisbawahi adalah ketahanan dan keadaan mental setiap orang berbeda-beda. Cara orang menghadapi dan mengatasi masalah, dan cara seseorang menghadapi dunia, semuanya unik. Satu sistem pengukuran tidak bisa berlaku sama ke semua orang.

Misal, ada orang yang ketika mengalami PHK mungkin cuma butuh menghabiskan 3 hari bersama keluarganya untuk merasa baik-baik saja dan langsung bisa bangkit, tapi ada juga orang yang ketika mengalami PHK butuh waktu bertahun-tahun untuk bangkit. Orang pertama mungkin hanya butuh orang terpercaya namun orang kedua butuh psikolog/psikiater.

Singkatnya, lanskap kesehatan dan dukungan mental mencakup berbagai profesional dan sumber daya manusia, masing-masing dengan peran dan spesialisasi yang unik. Psikolog dan psikiater adalah profesional kesehatan mental terlatih yang boleh mendiagnosis dan mengobati gangguan mental, sementara konselor menawarkan dukungan dan konseling terapeutik. Life coach fokus pada pengembangan pribadi dan profesional, guru spiritual membimbing individu dalam perjalanan spiritual mereka, guru agama dapat memberi individu panduan dalam menjalani kehidupan secara umum dan orang terpercaya dapat memberikan dukungan emosional informal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun