Mohon tunggu...
Qanita Zulkarnain
Qanita Zulkarnain Mohon Tunggu... Lainnya - Magister Psikologi

Psychology Undergraduate and Psychometrics Graduate.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Peduli Kesehatan Mental: Membedakan yang Butuh Bantuan dan yang Cari Perhatian

31 Mei 2023   16:47 Diperbarui: 1 Juni 2023   02:05 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam beberapa kasus, individu mungkin melakukan sesuatu yang berbahaya atau mengganggu untuk mendapatkan perhatian, seperti menyakiti diri sendiri atau bertingkah tidak wajar. Perilaku ini dapat menyusahkan mereka dan orang di sekitarnya. Penting bagi kita untuk memahami bahwa ini sering kali merupakan gejala dari masalah emosional yang lebih serius dari kelihatannya.

Sangat penting untuk menyikapi orang-orang tersebut dengan kasih sayang dan pengertian, dan untuk mendorong mereka mencari bantuan profesional untuk mengatasi akar penyebab perilaku mereka. Melalui terapi dengan profesional kesehatan mental, mereka diharapkan dapat mempelajari cara sehat untuk mengatasi emosi mereka, meningkatkan harga diri mereka, dan membangun hubungan yang lebih sehat dengan orang lain.

Kompleksitas dalam Mengekspresikan Emosi pada Penyintas Gangguan Mental

Gangguan mental seringkali tidak terlihat, tetapi dampaknya terhadap individu bisa sangat besar. 

Gangguan mental, atau dalam bahasa akademisnya adalah gangguan jiwa, ada banyak bentuknya. Mulai dari gangguan mood, gangguan tidur, gangguan kepribadian, gangguan makan, dan lain sebagainya.

Penyintas gangguan mental mungkin mengalami tekanan emosional dalam berbagai cara, dan penting bagi orang yang mereka cintai dan pengasuh untuk dapat memberikan dukungan yang efektif. Sayangnya, stigma dan kesalahpahaman tentang kesehatan mental dapat mempersulit penyintas gangguan mental untuk mengungkapkan tekanan emosional mereka, dan bagi orang yang dekat dengan mereka untuk mengetahui bagaimana menanggapinya. 

Stigma seputar kesehatan mental dapat mencegah penyintas gangguan jiwa untuk mengungkapkan tekanan emosional mereka. Stigma ini dapat terwujud dalam berbagai cara, seperti stereotipe tentang kondisi kesehatan mental, kesalahpahaman tentang penyebab kondisi kesehatan mental, dan kurangnya pemahaman tentang dampak kondisi kesehatan mental pada individu. Sikap menstigmatisasi ini dapat mempersulit individu dengan kondisi kesehatan mental untuk merasa nyaman dalam mengekspresikan emosi mereka, yang dapat memperparah tekanan mereka dan mempersulit mereka untuk mencari bantuan yang mereka butuhkan.

Untuk mendukung penyintas gangguan jiwa yang mengungkapkan tekanan emosional, penting untuk menghilangkan stigma seputar kesehatan mental. Ini dapat dilakukan dengan memperluas wawasan kita tentang kondisi kesehatan mental, dan menentang sikap dan stereotip negatif ketika muncul. Penting untuk diketahui bahwa kondisi kesehatan mental bukanlah kegagalan pribadi, melainkan kondisi medis yang membutuhkan perawatan dan dukungan. Gangguan kesehatan mental bukanlah suatu pilihan, dan individu yang mengalami kondisi ini harus diperlakukan dengan empati dan rasa hormat.

Selain menghilangkan stigma seputar kesehatan mental, penting untuk menyediakan lingkungan yang mendukung bagi penyintas gangguan mental yang mengekspresikan tekanan emosional. Ini dapat mencakup menciptakan ruang yang aman bagi individu untuk mengekspresikan emosi mereka, mendengarkan secara aktif dan tanpa menghakimi, dan memberikan dukungan praktis . Para penyintas gangguan mental juga dapat memperoleh manfaat dari support group atau terapi, yang dapat memberi mereka ruang untuk mendiskusikan emosi mereka yang kompleks, dengan terhubung dengan orang lain yang mengalami pengalaman serupa.

Kompleksitas ekspresi emosi pada penyintas gangguan mental merupakan faktor penting untuk dipertimbangkan saat akan mendukung individu yang mengalami tekanan emosional. 

Kondisi kesehatan mental dapat memengaruhi cara individu mengekspresikan dan mengalami emosi, dan penting untuk mengenali dan memahami situasi dan kondisi ini saat memberikan dukungan.

Misalnya, beberapa kondisi kesehatan mental dapat menyebabkan individu mengalami emosi yang intens atau tidak menentu, yang mungkin sulit untuk diungkapkan atau diatur. Hal ini dapat mengarah pada perilaku yang mungkin terlihat seperti mencari perhatian atau manipulatif, padahal sebenarnya itu adalah gejala dari kondisi kesehatan mental yang mendasarinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun