Mohon tunggu...
Qanita Zulkarnain
Qanita Zulkarnain Mohon Tunggu... Lainnya - Magister Psikologi

Psychology Undergraduate and Psychometrics Graduate.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

7 Istilah dalam Psikologi yang Berbeda Namun Sering Dianggap Sama

15 April 2023   15:23 Diperbarui: 26 April 2023   06:05 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Brett Jordan on Unsplash

Mekanisme pertahanan, di sisi lain, adalah strategi psikologis bawah sadar yang digunakan individu untuk melindungi diri dari emosi yang tidak menyenangkan seperti kecemasan, rasa bersalah, dan rasa malu. Mekanisme pertahanan ini banyak dibahas dalam literatur psikoanalisis.

Mekanisme pertahanan dapat mencakup represi, penyangkalan, proyeksi, dan strategi bawah sadar lainnya yang digunakan individu untuk menghindari menghadapi emosi atau pikiran yang tidak nyaman.

Sementara mekanisme pertahanan dapat memberikan kelegaan sementara, mereka umumnya dipandang tidak sehat dan maladaptif dalam jangka panjang, karena dapat menyebabkan penghindaran masalah penting dan kesulitan dalam hubungan interpersonal.

"Kalau kerjaannya dikritisi, dia diam saja, makan hati."

Ini bisa jadi adalah cara seseorang mengatasi tekanan dengan represi (mekanisme pertahanan). Karena sifatnya otomatis dan tidak sadar, yang dilakukan tidak menyelesaikan masalah dan dikhawatirkan menambah masalah lain di kemudian hari (karena meledak ketika terlalu banyak merepress). Berbeda ya, dengan mekanisme koping yang dilakukan dengan sadar untuk menyelesaikan masalah.

Jika kesulitan untuk melakukan mekanisme koping yang benar, mintalah bantuan profesional kesehatan mental.

Baik mekanisme koping maupun mekanisme pertahanan, keduanya dapat digunakan untuk mengelola stres. Meskipun demikian, keduanya merupakan pendekatan yang berbeda secara fundamental.

Strategi koping bersifat proaktif dan sadar, sedangkan mekanisme pertahanan bersifat otomatis dan tidak sadar. Memahami perbedaan antara mekanisme koping dan pertahanan dapat membantu individu mengelola stres dan emosi yang sulit dengan lebih baik dengan cara yang sehat dan konstruktif.

7. Psychiatrics VS Psychologist (Psikiater VS Psikolog)

Profesional kesehatan mental yang tersertifikasi untuk melakukan penegakan diagnosis dan pengobatan gangguan jiwa adalah psikolog dan psikiater. Apa bedanya?

Secara latar belakang pendidikan, psikolog merupakan lulusan S1 Psikologi yang melanjutkan S2 Profesi Psikologi, sementara psikiater merupakan lulusan S1 Kedokteran yang melanjutkan pendidikan spesialis gangguan jiwa (Sp.Kj). Jadi, pendekatannya akan berbeda.

Berikut penjelasannya lebih lanjut.

Seorang psikolog adalah seorang profesional kesehatan mental yang biasanya memiliki gelar doktor dalam bidang psikologi, dan dilatih dalam studi tentang perilaku manusia dan proses mental. Psikolog bekerja dengan individu, pasangan, keluarga, dan kelompok untuk memberikan terapi, konseling, dan intervensi lain untuk berbagai masalah kesehatan mental. Psikolog menggunakan berbagai teknik dan pendekatan berbasis bukti, seperti terapi perilaku-kognitif (CBT), terapi psikoanalitik, dan terapi humanistik, untuk membantu klien meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan mereka.

Seorang psikiater, di sisi lain, adalah seorang dokter yang berspesialisasi dalam perawatan kondisi kesehatan mental, dan telah menyelesaikan residensi di bidang psikiatri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun