Kedua istilah ini mungkin lebih akrab bagi para pembelajar psikologi dan kesehatan mental, baik dalam pendidikan formal maupun otodidak. Sekilas, kelihatannya 'kayanya dia dia juga ini intinya' tapi kedua hal ini berbeda.
Neurosis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai kondisi kesehatan mental, termasuk gangguan kecemasan, gangguan obsesif-kompulsif, dan gangguan somatik. Itu ditandai dengan kesusahan dan gangguan fungsi, tetapi individu tetap berhubungan dengan kenyataan. Istilah neurosis tidak lagi digunakan dalam psikologi modern dan tidak lagi digunakan untuk mendiagnosis kondisi kesehatan mental tertentu.
Sebaliknya, psikosis adalah istilah yang masih digunakan dalam sistem diagnostik modern, seperti DSM-5 (DSM-5 adalah panduan penegakan diagnosis gangguan jiwa).
Psikosis mengacu pada kondisi kesehatan mental yang parah yang ditandai dengan hilangnya kontak dengan kenyataan, termasuk gejala seperti halusinasi, delusi, dan pemikiran yang tidak teratur. Psikosis dapat menjadi gejala dari beberapa kondisi kesehatan mental, termasuk skizofrenia, gangguan bipolar, dan depresi berat.
Istilah psikosis dan neurosis memang tidak lagi digunakan sebagai istilah diagnostik, tapi memahami konteks historisnya dapat membantu individu lebih memahami evolusi diagnosis dan pengobatan kesehatan mental.
Penting untuk dicatat bahwa mencari dukungan profesional sangat penting bagi individu yang mengalami masalah kesehatan mental apa pun, terlepas dari bagaimana mereka diberi label atau dikategorikan.
Seorang profesional kesehatan mental dapat memberikan evaluasi menyeluruh, diagnosis, dan rencana perawatan berdasarkan kriteria diagnostik modern dan praktik terbaik.
6. Coping Mechanism VS Defence Mechanism (Mekanisme koping VS Mekanisme pertahanan)
Kita mungkin asing tidak asing dengan istilah mekanisme koping dan mekanisme pertahanan.
Mekanisme koping mengacu pada upaya aktif yang dilakukan individu untuk mengelola stres atau mengatasi situasi yang sulit. Strategi mengatasi dapat mencakup pemecahan masalah, mencari dukungan sosial, terlibat dalam teknik relaksasi, dan pendekatan proaktif lainnya untuk mengelola stres.
Strategi koping umumnya dipandang sehat dan adaptif, karena membantu individu mengelola situasi sulit dengan cara yang konstruktif dan proaktif.