Mohon tunggu...
Putri Wulandari
Putri Wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - English Tutor | Freelance Content Writer

Random Thought About Lifestyle, Movies, K-drama, Beauty, Health, Education and Social Phenomena | Best Student Nominee Kompasiana Awards 2022

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Poverty Porn, Konten Eksploitasi Kemiskinan yang Katanya Bertujuan Mulia

7 November 2022   18:00 Diperbarui: 7 November 2022   18:06 1252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi poverty porn (sumber: Good Things Guy)

Walaupun simpati dan dana berhasil dikumpulkan, stereotip tentang kemiskinan orang Afrika tidak dapat terelakkan. Secara tidak langsung, potret kemiskinan tersebut selalu menempel dengan Afrika dan butuh banyak usaha untuk dipulihkan. 

Kemiskinan Bukan Perkara Sederhana

Kemiskinan adalah hal rumit yang tidak bisa diselesaikan dengan hanya memberikan sejumlah uang. Perkara kemiskinan sangatlah kompleks dan disebabkan banyak faktor. 

Ada faktor pendidikan, faktor kesempatan kerja, faktor moral, faktor manajemen keuangan yang buruk, faktor pemikiran dan kepercayaan, dan tentunya faktor kebijakan pemerintah. Bisa jadi negara tersebut sedang mengalami krisis karena perang. Atau bisa jadi pemerintahan yang dipimpin oleh para koruptor. Atau bisa juga karena telah terjadi bencana alam. Banyak faktor yang mendasari kemiskinan, dan seringkali faktor-faktor tersebut saling berkaitan dan tumpang tindih. 

Kalau misal masalah kemiskinan bisa selesai dengan diberikan uang, bukannya malah ada masalah baru? Terbentuknya mental peminta-minta misalnya. Bahkan ada oknum yang menjadikan hal ini sebagai profesi padahal dirinya mampu bekerja yang lain. Atau bisa juga ada sindikat yang mempekerjakan orang-orang untuk meminta-minta. Kita semua pasti pernah mendengar tentang Kampung Pengemis di berbagai daerah yang penduduknya bekerja sebagai pengemis, padahal memiliki sandang, pangan, papan yang layak.

Kemiskinan mungkin bisa diselesaikan dengan uang jika menyangkut sedikit orang. Namun, harus ada kebijakan struktural untuk mengatasi kemiskinan sesuai dengan penyebabnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun