Mohon tunggu...
Putri Wulandari
Putri Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - random

putriwulandari22022000@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"2037", Memantik Harapan untuk Penyintas Kekerasan Seksual

6 Oktober 2022   18:00 Diperbarui: 13 Oktober 2022   19:46 1219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
poster resmi film 2037 (Dok 2037/ Motif Pictures via kompas.com) 

Ada banyak cara untuk sebuah film mendapatkan perhatian penonton. Mulai dari wawancara di berbagai media, hingga secara tidak sengaja booming. 

Dibandingkan berbagai film lain yang menjaring penonton melalui promosi resmi, film 2037 adalah film yang mendapatkan perhatian setelah potongan scene-nya booming di Tiktok.

Dari beberapa potongan scene yang beredar, film asal negeri ginseng ini memberikan kesan sedih dan perjuangan seorang gadis muda. 

Film ini bercerita tentang gadis berusia 19 tahun bernama Yoon Young (diperankan Hong Yeji). Ia adalah seorang gadis yang terpaksa harus berhenti sekolah dan bekerja karena ayahnya meninggal dan ibunya yang bisu juga sakit-sakit. 

Setiap hari, ia bekerja di semua kedai minuman dengan menggunakan seragam karena berbohong soal sekolah kepada ibunya. Ia hanya ingin segera ikut ujian penyetaraan dan mendaftar sebagai PNS untuk membiayai hidupnya dan ibunya.

Yunyoung bekerja dengan mengenakan seragam (sumber: IDN Times Bali)
Yunyoung bekerja dengan mengenakan seragam (sumber: IDN Times Bali)

Sudah terasa sangat sedih bukan?

Itu belum seberapa, masih banyak hal yang dialami Yun Young kedepannya.

Ibu Yun Young yang bernama Kyung Sook bekerja di sebuat konveksi yang dimiliki oleh seorang pria. sayangnya, pria ini memiliki obsesi dengan Yun Young. 

Suatu hari, pria tersebut mabuk dan membuntuti Yun Young yang sedang dalam perjalanan pulang kerja. Dengan kejinya, ia kemudian memerkosa Yung Young. 

Setelah melakukan hal tersebut, pria tersebut mengancam akan melakukan hal yang sama dan membunuh ibunya. Yun young yang sangat terpukul dengan gelap mata mengambil batu besar dan memukul kepala pria tersebut hingga meninggal.

Setelah diamankan oleh polisi, Yunyoung justru mendapatkan hukuman yang tidak terduga. Perilakunya bukan dianggap sebagai pembelaan diri karena kondisi pria tersebut sangat parah. 

Ia dijatuhi hukuman 5 tahun penjara dan harus berpisah dengan ibunya. Ia mendapatkan nomor tahanan 2037 yang juga menjadi judul film ini.

Perjuangan Penyintas Kekerasan Seksual

Yunyoung memasuki sel pertama kali (sumber: IDN times)
Yunyoung memasuki sel pertama kali (sumber: IDN times)

Sejak awal Yunyoung diinterogasi, ia dengan tegas menolak bantuan dari luar. Ia sudah muak dengan berbagai tatapan kasihan yang sangat membebani. Ia harus berjuang dari trauma dari kekerasan seksual yang dialaminya. Yunyoung kesulitan dalam mengungkapkan isi kepalanya dan banyak diam.

Kehidupan di dalam penjara juga bukan sesuatu yang mudah. Ia harus bekerja dengan keras dengan bayaran yang sangat sedikit. Sedangkan, ia harus tetap menghasilkan uang untuk ibunya. Belum lagi dengan adanya senioritas dan sifat para narapidana yang menurutnya sangat menakutkan.

Dan yang terakhir adalah resiko tertinggi dalam pemerkosaan terjadi. Iya, Yunyoung hamil. Ia kembali mendapat hantaman kenyataan yang sangat berat. Saking terpukulnya, ia bahkan berlari sambil menangis meraung ingin menemui ibunya. 

Karena tindakannya tersebut, ia dimasukkan ke sel isolasi dan mendapati dirinya sangat lemah. Selain itu, ia bahan berniat membunuh janin yang ada di perutnya dengan menusukkan benda tajam ke perutnya.

Kelima Narapidana lain

Dibalik berbagai kesulitannya sebagai penyintas, Yunyoung didampingi oleh berbagai pihak yang selalu mendukungnya. Selain ibu kandungnya, ada 5 kakak perempuan yang hidup dengannya di sel penjara.

Jeon Somin berperan sebagai Jang Mi (sumber: IDN Times)
Jeon Somin berperan sebagai Jang Mi (sumber: IDN Times)

Yang pertama adalah Jang Mi (diperankan oleh Jeon Somin) yang masuk penjara karena kasus pencurian dan perzinahan. 

Ia adalah narapidana yang menyapa Yunyoung saat masuk sel pertama kali. Ia sosok yang cantik dan suka merawat diri. Ia blak-blakan menyukai Yunyoung sebagai adik sejak pertama bertemu.

Kim Mihwa sebagai Soon Je (sumber: Han Cinema)
Kim Mihwa sebagai Soon Je (sumber: Han Cinema)

Yang kedua adalah Soon Je (diperankan oleh Kim Mi Hwa) yang masuk penjara karena membakar rumah milik orang yang membunuh anaknya. 

Ia sosok yang keibuan dan sangat mengayomi Yunyoung. Ia lebih berperan seperti ibu kedua YunYoung di penjara. Ia juga yang membuat Yunyoung mau berdamai dengan dirinya sendiri.

Hwang Seok Jeong sebagai Li Ra (sumber: IDN Times Bali)
Hwang Seok Jeong sebagai Li Ra (sumber: IDN Times Bali)

Ketiga adalah Lira (diperankan Hwang Seok Jeong) yang masuk penjara karena menjadi mucikari. Ia sosok yang bar bar dan blak-blakan. Ia dengan manisnya membuat baju anak-anak untuk calon anak Yunyoung.

Shin Eun Jung sebagai Hae Soo (sumber: IDN Times Bali)
Shin Eun Jung sebagai Hae Soo (sumber: IDN Times Bali)

Keempat adalah Hae Soo (diperankan oleh Shin Eun Jung) yang masuk penjara karena kasus penipuan. Ia sosok narapidana teladan yang menjadi ketua kamar. 

Ia juga sosok yang pintar, rasional, dan suka membaca buku. Ia sosok yang melindungi Yunyoung sebagai leader. Ia juga yang membuat Yunyoung semangat untuk belajar dengan memberikan buku bacaannya.

Yoon Mi Kyung sebagai Yoo Sarang (sumber: Han Cinema)
Yoon Mi Kyung sebagai Yoo Sarang (sumber: Han Cinema)

Dan yang terakhir adalah Yoo Sa Rang (diperankan oleh Yoon Mi Kyung) yang masuk karena kasus kekerasan. Ia sosok yang tomboy dan bahkan memiliki potongan rambut seperti pria. 

Ia memiliki gangguan mengelola amarah sehingga sering meledak dan baku hantam dengan narapidana lain. Ia sosok tsundere yang diam-diam peduli dengan Yunyoung. Ia bahkan membuat mainan untuk calon anak Yunyoung.

Mereka berlima secara tidak langsung menjadi keluarga lain Yunyoung. Mereka dengan getol mendukung Yunyoung untuk mendapatkan bantuan dari dunia luar hingga mendapatkan pengurangan hukuman menjadi 1 tahun penjara.

Selain mereka, ada juga beberapa sipir yang juga sangat peduli dengan Yunyoung. Yunyoung dilarang melakukan pekerjaan berat dan ditempatkan di area yang dekat dengan perawat mengingat kondisinya yang hamil di usia muda. 

Yunyoung juga selalu mendapatkan pantauan dan didampingi setiap kali memeriksakan kehamilannya. Bahkan, para sipir juga berpendapat tentang calon nama anak Yunyoung.

Akhir Open Ending

Banyak yang bilang bahwa ending film ini tidak jelas dan membuat kita menduga-duga. Padahal, dengan jelas film ini berakhir dengan open ending, atau bisa juga disebut happy ending mengingat kondisi Yunyoung.

kondisi darurat Yunyoung (sumber: Lendyagassi)
kondisi darurat Yunyoung (sumber: Lendyagassi)

Di akhir usia kehamilannya, Yunyoung sering mengalami sakit kepala hingga diresepkan berbagai obat. Tiba-tiba ia merasa kesakitan dan harus melahirkan secara darurat. Sayangnya, bayi yang ia kandung tidak selamat. 

Yunyoung juga sempat koma selama beberapa saat. Melihat anaknya di ambang kematian, Kyung Sook (ibu Yunyoung) selalu mendampingi anaknya di rumah sakit.

Dalam satu scene, jari tangan Yunyoung terlihat bergerak. Scene kemudian berganti dengan Kyung Sook (Ibu Yunyoung) yang menyetrika baju di sebuah rumah. 

Di sampingnya, ada sebauah kertas dengan tulisan tanda sertifikat ujian pegawai negeri. Di atas kertas tersebut ada foto Yunyoung. Kyung Sook  juga terlihat tersenyum ke arah kamera seperti tersenyum kepada anaknya.

Dari beberapa adegan di atas, dapat disimpulkan bahwa Yunyoung sudah keluar dari penjara dan hidup dengan ibunya. Walaupun harus kehilangan bayinya, ia masih dapat melanjutkan mimpinya dan berjuang untuk masa depan.

Yunyoung (kanan) dan ibunya (kiri) (sumber: Chatnews)
Yunyoung (kanan) dan ibunya (kiri) (sumber: Chatnews)

Setelah melihat film ini, kita diajak untuk merefleksi diri. Tidak ada yang benar-benar aman. Kekerasan seksual dapat terjadi dimanapun dan kepada siapapun.

Walaupun telah mengalami berbagai kesulitan, kita juga diajak berpikir bahwa masih ada banyak jalan dan harapan. Harapan tentang masa depan bukanlah hal yang terbatas. Seburuk apapun masa lalu, kita dapat mengusahakan masa depan yang lebih baik.

Mungkin ada sebagian orang tidak nyaman melihat film ini karena banyak adegan 'trauma', film ini dibuat dengan sangat bagus dan memberikan kita banyak pelajaran.

Tertarik menonton?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun