Ia memiliki gangguan mengelola amarah sehingga sering meledak dan baku hantam dengan narapidana lain. Ia sosok tsundere yang diam-diam peduli dengan Yunyoung. Ia bahkan membuat mainan untuk calon anak Yunyoung.
Mereka berlima secara tidak langsung menjadi keluarga lain Yunyoung. Mereka dengan getol mendukung Yunyoung untuk mendapatkan bantuan dari dunia luar hingga mendapatkan pengurangan hukuman menjadi 1 tahun penjara.
Selain mereka, ada juga beberapa sipir yang juga sangat peduli dengan Yunyoung. Yunyoung dilarang melakukan pekerjaan berat dan ditempatkan di area yang dekat dengan perawat mengingat kondisinya yang hamil di usia muda.Â
Yunyoung juga selalu mendapatkan pantauan dan didampingi setiap kali memeriksakan kehamilannya. Bahkan, para sipir juga berpendapat tentang calon nama anak Yunyoung.
Akhir Open Ending
Banyak yang bilang bahwa ending film ini tidak jelas dan membuat kita menduga-duga. Padahal, dengan jelas film ini berakhir dengan open ending, atau bisa juga disebut happy ending mengingat kondisi Yunyoung.
Di akhir usia kehamilannya, Yunyoung sering mengalami sakit kepala hingga diresepkan berbagai obat. Tiba-tiba ia merasa kesakitan dan harus melahirkan secara darurat. Sayangnya, bayi yang ia kandung tidak selamat.Â
Yunyoung juga sempat koma selama beberapa saat. Melihat anaknya di ambang kematian, Kyung Sook (ibu Yunyoung) selalu mendampingi anaknya di rumah sakit.
Dalam satu scene, jari tangan Yunyoung terlihat bergerak. Scene kemudian berganti dengan Kyung Sook (Ibu Yunyoung) yang menyetrika baju di sebuah rumah.Â
Di sampingnya, ada sebauah kertas dengan tulisan tanda sertifikat ujian pegawai negeri. Di atas kertas tersebut ada foto Yunyoung. Kyung Sook  juga terlihat tersenyum ke arah kamera seperti tersenyum kepada anaknya.
Dari beberapa adegan di atas, dapat disimpulkan bahwa Yunyoung sudah keluar dari penjara dan hidup dengan ibunya. Walaupun harus kehilangan bayinya, ia masih dapat melanjutkan mimpinya dan berjuang untuk masa depan.