Mohon tunggu...
Puwan Muda Muawanah 121211059
Puwan Muda Muawanah 121211059 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Dian Nusantara

Mahasiswa Universitas Dian Nusantara Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak Jurusan Sarjana Akuntansi Mata Kuliah Akuntansi Forensik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 10 : "Eduward Coke: Actus Reus, Mens Rea untuk Business Villains di Indonesia

19 Juni 2024   21:57 Diperbarui: 19 Juni 2024   21:57 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus Hambalang melibatkan korupsi dalam proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional di Hambalang, Bogor. Actus Reus mencakup penggelembungan anggaran, pemberian suap, manipulasi tender, dan penyalahgunaan wewenang dalam proses pengadaan proyek. Tindakan fisik ini mengakibatkan kerugian negara yang sangat besar dan proyek yang mangkrak.

Mens Rea dalam kasus ini tampak dari kesengajaan dan niat jahat para pelaku yang terlibat dalam manipulasi anggaran dan pemberian suap. Mereka sadar bahwa tindakan mereka melanggar hukum dan merugikan negara, tetapi tetap melakukannya untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan politik. Niat kriminal mereka terlihat dari perencanaan yang matang dan kolusi dengan berbagai pihak untuk memuluskan aksi korupsi.

  • Kasus Enron

Kasus Enron adalah skandal akuntansi besar di Amerika Serikat, namun memberikan pelajaran penting bagi dunia bisnis internasional, termasuk Indonesia. Actus Reus melibatkan pemalsuan laporan keuangan untuk menutupi kerugian perusahaan, praktik akuntansi kreatif yang menyesatkan, dan penipuan terhadap investor dan karyawan. Tindakan fisik ini dilakukan untuk mempertahankan harga saham Enron yang tinggi secara artifisial.

Kesadaran dan niat para eksekutif Enron yang dengan sengaja memanipulasi laporan keuangan dan menyembunyikan kondisi keuangan yang sebenarnya. Mereka tahu bahwa tindakan ini ilegal dan akan menyebabkan kerugian besar bagi investor dan karyawan, namun mereka tetap melakukannya demi menjaga citra perusahaan dan keuntungan pribadi. Kesadaran penuh dan niat untuk menipu menunjukkan niat jahat yang jelas.

  • Kasus BCA

Kasus Bank Central Asia (BCA) yang melibatkan Anthony Salim pada 1997 di Indonesia terkait dengan dugaan penyelewengan dana BLBI yang seharusnya digunakan untuk menyelamatkan bank dari krisis moneter. Actus Reus melibatkan pengalihan dana BLBI ke rekening pribadi atau perusahaan lain yang tidak berhak menerimanya, serta manipulasi data dan informasi untuk menutupi tindakan tersebut.

Mens Rea dapat dilihat dari niat jahat dan kesadaran para pelaku yang dengan sengaja menyelewengkan dana BLBI demi keuntungan pribadi dan korporasi. Mereka mengetahui bahwa tindakan mereka melanggar hukum dan dapat merugikan perekonomian nasional, namun tetap melakukannya dengan tujuan mendapatkan keuntungan finansial. Kesadaran dan niat jahat ini ditunjukkan melalui tindakan manipulasi dan penyembunyian informasi yang sistematis.

  • Kasus Panama Papers

Pada kasus Panama Papers mengungkap penggunaan perusahaan cangkang (shell companies) oleh individu dan perusahaan di berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk menghindari pajak dan menyembunyikan kekayaan. Actus Reus dalam kasus ini meliputi pembentukan perusahaan cangkang, penyembunyian aset, dan penghindaran kewajiban pajak melalui struktur keuangan yang rumit dan tersembunyi.

Mens Rea dalam kasus ini terlihat dari kesadaran dan niat para pelaku yang dengan sengaja menggunakan perusahaan cangkang untuk menghindari pajak dan menyembunyikan kekayaan mereka. Para pelaku mengetahui bahwa tindakan mereka melanggar hukum dan etika, namun tetap melakukannya untuk mengurangi beban pajak dan melindungi aset mereka dari deteksi otoritas pajak. Niat jahat ini ditunjukkan melalui perencanaan dan pelaksanaan strategi keuangan yang kompleks dan tersembunyi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun