Mohon tunggu...
I Putu Merta
I Putu Merta Mohon Tunggu... Wiraswasta - Karyawan Swasta

Love What You Do, Do What You Love

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hukum Sebab Akibat

23 Juni 2022   09:20 Diperbarui: 23 Juni 2022   09:47 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. "Lihatlah wahai tamu… lebih baik engkau memakan kotoran daripada memakan makanan yang didanakan di rumah si orang kaya, penyumbang vihàraku."

2. "Lebih baik engkau mencabut rambutmu dengan batok kelapa daripada dicukur menggunakan pisau cukur milik tukang cukur yang dibawa oleh si orang kaya, penyumbang vihàraku."

3. "Lebih baik engkau bepergian dengan bertelanjang badan daripada mengenakan jubah yang didanakan oleh si orang kaya, penyumbang vihàraku."

4. "Lebih baik engkau tidur di atas tanah dari pada berbaring di atas tempat tidur yang didanakan oleh si orang kaya, penyumbang vihàraku."

Bhikkhu Arahanta tersebut meninggalkan vihàra pada dini hari untuk mencari tempat di mana ia dapat menemukan kedamaian dan kebahagiaan, mengabaikan undangan si orang kaya untuk makan, dengan pikiran; 'Tidak ada yang membahayakan yang dapat terjadi pada bhikkhu bodoh itu.'

Bhikkhu tuan rumah pagi-pagi sekali telah mulai mengerjakan semua tugas-tugas rutinnya, dan ketika tiba waktunya untuk mengumpulkan dàna makanan, ia berpikir;

'Tamu malas itu masih tidur. Aku harus membunyikan lonceng untuk membangunkannya.'

(Tetapi ia merasa khawatir jika tamunya akan benar-benar bangun mendengar bunyi lonceng), jadi ia hanya menyentuh lonceng itu dengan kukunya kemudian berangkat ke desa untuk menerima dàna makanan.

Setelah melakukan persiapan untuk berdana makanan, si orang kaya menunggu kedatangan dua bhikkhu yang diundangnya. Melihat si bhikkhu tuan rumah datang sendirian, ia bertanya:

“Bhante, di manakah tamu Thera?”

Bhikkhu tuan rumah yang iri hati itu menjawab:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun