Meaning Given to Material Structures
Konstruktivisme berpendapat bahwa signifikansi yang dikaitkan dengan konstruksi material, seperti persenjataan nuklir, tidak berasal dari konstruksi itu sendiri melainkan dari konteks sosiokultural yang dihadapi oleh negara-negara yang terlibat. Misalnya, 500 senjata nuklir yang dimiliki oleh Inggris dianggap kurang jahat daripada lima senjata nuklir yang dimiliki oleh Korea Utara karena interpretasi yang dibentuk oleh dinamika sosial antara Amerika Serikat dan Inggris berbeda dengan antara Amerika Serikat dan Korea Utara.
Importance of Contextual Understanding
Avoiding Imposition of Western Values
Konstruktivisme juga menggarisbawahi pentingnya memahami konteks lokal serta menunjukkan kepekaan terhadap budaya non-Barat. Dikatakan bahwa memaksakan nilai-nilai Barat dan institusi demokrasi pada negara-negara non-Barat dapat menyebabkan dampak dan oposisi yang tidak terduga.
Promoting Cooperation Through Common Norms
Norma Cooperative Security
Contoh praktis dari peran budaya dalam kerja sama internasional adalah penggunaan norma cooperative security oleh Tiongkok. Prinsip ini berakar pada Etika Konfusianisme serta bercita-cita untuk menumbuhkan harmoni dan ketenangan di arena internasional. Penerapan prinsip ini membantu menghindari konflik terbuka antara China dan Amerika Serikat selama krisis di Semenanjung Korea.
Teori konstruktivisme mempengaruhi kerja sama antarnegara dalam konteks global dengan cara yang signifikan, berfokus pada peran norma, identitas nasional, dan ide dalam membentuk perilaku aktor-aktor di arena internasional. Berikut adalah beberapa cara teori konstruktivisme mempengaruhi kerja sama antarnegara:
Komunitas keamanan damaiÂ
Konstruktivisme menggarisbawahi pentingnya komunitas keamanan yang berfungsi melalui transformasi tanpa kekerasan. Komunitas-komunitas ini menggunakan prinsip-prinsip cooperative security untuk menghindari konflik dan meningkatkan kerjasama antar negara. Contohnya adalah penerapan norma hezuo anquan (Etika Konfusianisme) oleh Tiongkok untuk mencegah konflik dengan Amerika Serikat selama krisis mengenai Semenanjung Korea.