Proses sosial: Konstruktivisme berpendapat bahwa realitas sosial ditempa melalui proses interaksi di antara berbagai aktor. Akibatnya, pemeriksaan menyeluruh terhadap proses ini sangat penting untuk memahami dinamika politik internasional.
Peranan Norma dalam Kerja Sama Antarnegara
Teori konstruktivisme menekankan bahwa Teori konstruktivisme juga mempengaruhi kerja sama antarnegara dalam konteks global dengan cara yang signifikan, berfokus pada peran norma, identitas nasional, dan ide dalam membentuk perilaku aktor-aktor di arena internasional. Berikut adalah cara-cara teori konstruktivisme mempengaruhi kerja sama antarnegara:
Teori Konstruktivisme menggarisbawahi pengaruh signifikan norma-norma sosial dalam membentuk dinamika hubungan internasional. Norma-norma tersebut dapat terwujud sebagai prinsip-prinsip diplomasi damai, termasuk keamanan kooperatif, yang digunakan negara-negara untuk mencegah konflik dan mendorong kolaborasi.
Contoh yang relevan adalah krisis di Semenanjung Korea, di mana Republik Rakyat Tiongkok dan Amerika Serikat ditahan dari terlibat dalam permusuhan terbuka karena pengaruh norma-norma keamanan kooperatif yang ditegakkan oleh China. Prinsip-prinsip Konfusianisme yang membentuk dasar filsafat Tiongkok menganjurkan harmoni dan ketenangan, sehingga berkontribusi pada mitigasi eskalasi konflik.
Identitas Nasional dan kerjasama
Konstruktivisme juga menggarisbawahi pentingnya identitas nasional dalam membentuk kepentingan dan tindakan negara. Identitas ini tunduk pada transformasi dari waktu ke waktu dan dibentuk oleh pengalaman sejarah dan norma-norma internasional.Â
Contohnya adalah evolusi kebijakan luar negeri Jepang pasca Perang Dunia II. Setelah kekalahannya, Jepang mendefinisikan kembali dirinya sebagai negara pasifis, yang kemudian mempengaruhi kebijakan luar negerinya untuk memprioritaskan diplomasi daripada militerisasi. Ini mencontohkan bagaimana identitas nasional dapat sangat mempengaruhi perilaku suatu bangsa di panggung internasional.
Proses Sosialisasi dan Pembentukan Identitas Bersama
Teori konstruktivisme juga menyoroti pentingnya mekanisme sosialisasi dalam pembentukan identitas kolektif antar negara. Proses ini meliputi pembentukan kepercayaan, apresiasi budaya daerah, pelaksanaan inisiatif regional, dan fasilitasi pembelajaran sosial.Â
Melalui proses yang komprehensif ini, negara-negara memiliki potensi untuk berkembang menjadi wilayah yang dicirikan oleh prinsip-prinsip bersama seperti demokrasi, pembangunan, dan perlindungan hak asasi manusia. Perkembangan ini berfungsi untuk meningkatkan kolaborasi antar negara dengan menyelaraskan harapan dan mengurangi ketidakpastian.