- Memicu stres atau kecemasan.
Gangguan stres atau kecemasan dapat terjadi pada seseorang yang memiliki kualitas tidur yang rendah, ini dapat dikarenakan terlalu banyak aktivitas yang dilakukan dalam sehari-hari. Sleep inertia rentan terjadi ketika seseorang memiliki kualitas tidur yang buruk. Jadi, bisa dikatakan bahwa sleep inertia juga dapat memicu stres atau kecemasan.
Bagaimana cara mencegah sleep inertia ?
Banyak sekali cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah terjadinya sleep inertia agar tidak sering terjadi ketika kita bangun tidur. berikut beberapa cara pencegahannya:
- Menjaga kualitas dan mengatur jadwal tidur.
Mengatur jadwal tidur merupakan hal yang sangat simpel dilakukan untuk menghindari sleep inertia. Namun, banyak orang yang kesulitan untuk melakukan cara ini dikarenakan masih ada pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan di jam tersebut. Kita harus bisa mengatur jadwal tidur kita agar kualitas tidur terjaga dan kita merasa cukup. Misalnya kebutuhan tidur kita 7–8 jam per-hari, kita dapat tidur setiap harinya mulai pukul 10 malam dan kemudian bangun pukul 5 atau 6 pagi untuk melanjutkan aktivitas.Â
- Jangan langsung melakukan aktivitas.
Serelah bangun jangan langsung melakukan aktivitas apa pun, tunggu 15–30 menit untuk reaktivasi tubuh agar menghindari kebingungan, sakit kepala atau ketidakseimbangan kinerja kita dalam melakukan sesuatu.Â
- Mengurangi konsumsi kafein berlebihan di malam hari.
Kandungan kafein dapat membuat kita terjaga di malam hari, sehingga dapat merusak jadwal tidur kita dan menjadi berantakan. Ketika kita mengonsumsi kafein berlebihan, tidur kita terasa tidak cukup dan hal ini dapat memicu terjadinya sleep inertia.Â
- Menciptakan lingkungan tidur yang nyaman.