Mohon tunggu...
Putri Suryani
Putri Suryani Mohon Tunggu... Mahasiswa - @putrisuryaniii0611@gmail.com

Putri Suryani Sari nim 12011223394 Pendidikan bahasa indonesia UIN SUSKA RIAU

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelaksanaan Tindak Ujaran

14 Desember 2022   16:26 Diperbarui: 14 Desember 2022   16:36 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

Tindak ujaran merupakan satuan terkecil dari bahasa untuk mengekspresikan makna , suatu perkataan yang mengekspresikan suatu tujuan. Tindak ujaran ini umumnya berbentuk suatu kalimat. Ketika seseorang berbcara , maka ia melakukan suatu tindakan, tindakan tersebut berupa menyatakan, bertanya, memerintah, menjanjikan atau berbagai tindakan lainya. Dengan demikian ujaran dianggap sebagai bentuktindakan atau perilku bertujuan. Suatu ujaran mengandung di dalamnya tiga unsur yaitu tindak ujaran, muatan proposisi, dan muatan tematik. Tindak ujaran ini dibagi kedalam lima kategori yaitu representative, direktif ,komisif, ekspresif dan deklarasi.

Pelaksanaan Tindak ujaran representatif merupakan pernyataan mengenai sesuatu yang benar-benar terjadi. Dari pengertian tersebut, yang perlu dilakukan adalah menemukan muatan proposisi dan muatan tematik. Muatan proposisi yang dimaksud adalah mengenai argumen dan predikasi, pelaku dan pasien (korban), atau modifikasi.

 Contoh : "Pak Joko senang menonton pertandingan sepakbola."

Pertama menentukan kalimat tersebut termasuk dalam tindak ujaran apa. Kedua menemukan muatan proposisinya. Ketiga menemukan muatan tematiknya. Pada contoh tersebut, termasuk dalam tindak ujaran representatif karena berupa pernyataan yang tidak memerlukan jawaban, muatan proposisinya adalah Pak Joko dan pertandingan sepakbola, muatan tematiknya adalah orang yang menonton pertandingan sepakbola termasuk informasi lama dan Pak Joko termasuk informasi baru.Jika dituliskan dalam skema, akan menjadi:

a. Informasi lama: X menonton pertandingan sepakbola.

b. Informasi baru: X = Pak Joko

Pada dasarnya, tindak ujaran direktif fokus pada pendengar. Pelaksanaan tindak ujaran direktif dibagi menjadi tiga kelompok yaitu :

Pelaksanaan untuk Pertanyaan Ya/Tidak. Pertanyaan ya/ tidak sebenarnya sama dengan kalimat representatif. Hal tersebut disebabkan pertanyaan ya/ tidak juga memiliki informasi sama.

Contoh: Pada kalimat "Pak Joko senang menonton pertandingan sepakbola" dengan "Apa Pak Joko senang menonton pertandingan sepakbola?" adalah dua kalimat yang sama informasinya yaitu menonton pertandingan sepakbola. Namun, jika diteliti lebih dalam lagi, kalimat kedua membutuhan proses untuk berpikir. Dari proses berpikir tersebut, akan menghasilkan jawaban ya atau tidak.

Pelaksanaan untuk Pertanyaan Mana/apa.  Pertanyaan mana/ apa adalah perwakilan dari berbagai pertanyaan. Pertanyaan "mana" dapat meliputi di mana, ke mana, dan bagaimana. Sedangkan pertanyaan "apa" dapat meliputi siapa, berapa, kenapa, mengapa. Pertanyaan ini mencari informasi tertentu. Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan mana/ apa bukan menjawab ya/ tidak, melainkan informasi yang bersangkutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun