Mohon tunggu...
Putri Sanofa Prasasti
Putri Sanofa Prasasti Mohon Tunggu... -

@PhoetryLavigne \r\nYg mmbt kita g mmpu melkukn sesuatu adl keraguan yg muncul dr dlm diri sndiri, krn itu jdiknlah sbuah kraguan sbg motivasi yg kita membt bangkit.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Asmara Terakhirku

11 Mei 2012   06:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:27 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"aku gak tau maksud kamu araa". ferrow langsung menghentikan mobilnya menepi dan menghapus air mata ara dengan tanganya dan memberikan tisu.

"coba kamu cerita sama aku?!!!!!" pinta ferow.

"kamu pernah ingat hal yang aku tanyakan pas pesta ultah ibu kamu,?",

"soal alvin ra?"tanya lagi ferow.

lalu ara  dengan mata terbelaklak  " iya row ,aku tadi ketemu diruangan bayi ternyata dia masa lalu aku, dia udah ninggalin aku demi cewek itu ternyata Nadin, dia ingkarisemua janji dia hanya untuk kerjaan dia,karena anak dari pimpinan dia,padahal berapa bulan lagi aku sama dia mau tunangan tapi dia memutuskan untuk menikah dengan nadin tiba2 ".

Air mata Asmara jatuh tak mampu terurai dengan derasnya , sambil berkata : " maafin aku ra, udah menghadirkan masa lalu kamu, aku bener2 gak tau".


Ara menjawab "gak row ini salahku karna gak jujur sama kamu dari awal, aku pikir dunia gak sesempit ini, mungkin akunya aja yang harus terbiasa dengan semuanya,mengikhlaskan semua dan melupakanya,karna aku beruntung  harusnya Aku bersyukur Allah telah memberikan kado terindah dihari jadi aku yaitu kamu."
Asmarapun langsung memeluk Ferow  dengan erat dan ferow berkata

" kamu adalah ASMARA TERAKHIRKU".



Lebih baik kita jujur akan masa lalu,kepada masa sekarang kita untuk masa depan dan tak perlu di ingatnya lagi tapi tak perlu mencoba melupakan dan lari darinya  karna masa lalu hanyalah kenangan dan memang tak akan menghilang, hanya akan jadi sebuah cerita tak lebih.

—♥♥♥—

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun