Mohon tunggu...
Putri Rizky
Putri Rizky Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pecandu kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berdebat dengan Tuhan

31 Maret 2013   17:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:56 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

T: Aku mengatur segalanya. Sekali pun Aku tak pernah lalai. Sedikit pun Aku tak pernah keliru. Apalagi urusanmu. Percayalah, semua tepat pada waktunya. Hidup ini ibarat permainan catur. Kau pionnya. Dan aku pemainnya.

S: (Menengadah. Tersenyum. Warna senja di langit terpercik di wajah. )

T: Satu lagi yang perlu kau ingat. Kau tetap boleh memohon padaKu, pada Sang Pemain. Aku tak keberatan, sungguh. Bukahkah kau tak pernah mendengarku mengeluh?

S: (Tersenyum. Lagi.) Haruskah aku berterima kasih padaMu sekarang, Tuhan?

T: Kapanpun. Kapanpun kau mau. Pintuku selalu terbuka untukmu. Dan lagi, Aku selalu sabar menantimu...

*Dini hari, setengah meracau. Untuk diri saya sendiri, yang acapkali lalai mengingatNya... =’)

@putririzkyp

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun