Tapi Lea berkata sebaliknya "Tadi aku mendengarnya ketika kamu jatuh" Jawabnya tidak mau kalah.
Aku menyadari di sini kalau Lea saat ini salah paham dan aku pun berbicara "Lea, tadi yang bilang aduh itu aku, bukan Nezie" Ucapku dengan sedikit tersenyum tipis.
Mendengar hal itu Nezie, Zila dan Lea menatap ke arahku dengan tatapan heran sambil mengerutkan kening mereka. Melihat reaksi mereka aku sudah menebak apa yang mereka katakan dan menyergahnya dengan "Tadi aku cuma spontan jadi sound" Kataku pendek.Â
* Ding dong *
Akhirnya bel pulang pun berbunyi. Aku menarik tangan Lea dan bersiap-siap untuk pulang.
Beberapa meter telah kami lalui. Terlihat mama dan papa yang duduk di kursi santai sepulang bekerja juga.
Tepat di depan pagar Lea tiba-tiba jatuh dan aku membantunya berdiri seraya berkata " Karma Lea, kamu sih tadi yang menertawakan Nezie jatuh. Jadinya kamu juga ikutan jatuh" Ucap ku dengan bercanda.
Papa mendengar kata karma yang aku ucapkan dan berkata "Lea, Zea di dalam islam ga ada yang namanya karma. Cuma ada balasan yang terjadi di akhirat atau pun di dunia" Ujar papa menasehati kami.
"Benar, tapi tadi mama dengar Zea bilang kamu menertawakan teman yang jatuh ya, kamu seharusnya membantunya bukan menertawakannya" Sambung mama menasehati kami.Â
"Baik ma, pa" jawabku dan Lea serentak. Aku dan Lea langsung menuju ke dalam rumah dan beristirahat. Tidak lupa kami shalat ashar terlebih dahulu. Itulah keseharian kami setiap pulang sekolah.Â
Malamnya aku tertidur dengan cepat karena lelah. Aku sangat menantikan kejadian baru lagi untuk esok.