Mohon tunggu...
Putri Putri
Putri Putri Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca buku cerita

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Teori empati dari Martin Hoffman mnjelaskan bagaimana empati berkembang sejak kanak-kanak hingga dewasa

17 Januari 2025   23:20 Diperbarui: 17 Januari 2025   23:20 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Empati melibatkan resonansi emosional dan empati kognitif.

Empati dapat dibangkitkan dengan mengambil perspektif orang lain.

Martin L. Hoffman, seorang psikolog terkenal, telah memberikan kontribusi signifikan dalam memahami perkembangan empati. Teorinya berfokus pada bagaimana empati berkembang dari masa kanak-kanak hingga dewasa, dan bagaimana hal itu memengaruhi perkembangan moral seseorang.

Hoffman mengidentifikasi tiga tahap perkembangan empati:

 

Empati Global (0-1 tahun): Pada tahap ini, bayi tidak dapat membedakan antara diri sendiri dan dunia di sekitarnya. Mereka merespons emosi orang lain dengan cara yang sama seperti mereka merespons emosi mereka sendiri. Misalnya, bayi mungkin menangis jika melihat bayi lain menangis, karena mereka belum dapat memahami bahwa bayi lain adalah individu yang terpisah.

Empati Ego-Sentris (1-2 tahun): Anak-anak pada tahap ini mulai memahami bahwa mereka adalah individu yang terpisah dari orang lain, tetapi mereka masih memiliki kesulitan untuk memahami perspektif orang lain. Mereka cenderung merespons emosi orang lain dengan cara yang ego-sentris, yaitu dengan fokus pada bagaimana emosi orang lain memengaruhi mereka sendiri. Misalnya, anak mungkin mencoba menghibur teman yang sedang menangis dengan memberikan mainan favoritnya, karena itu adalah cara yang mereka gunakan untuk menghibur diri sendiri.

Empati Berpusat pada Orang Lain (2 tahun ke atas): Pada tahap ini, anak-anak mulai memahami bahwa orang lain memiliki pikiran, perasaan, dan pengalaman yang berbeda dari mereka sendiri. Mereka dapat menempatkan diri pada posisi orang lain dan merasakan apa yang orang lain rasakan. Mereka juga mulai mengembangkan kemampuan untuk merespons emosi orang lain dengan cara yang lebih sesuai dan membantu.

 

Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Empati

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun