Kamu mungkin pernah denger istilah "kesepian di tengah keramaian." Nah, ini tuh bukan sekedar kata-kata puitis, tapi kenyataan yang sering banget dirasain sama Gen Z, alias generasi yang lahir di antara tahun 1997-2012. Meski sering terlihat bahagia di media sosial, banyak dari mereka yang merasa kesepian. Kok bisa ya? Yuk, kita kupas tuntas!
Tekanan dari Media Sosial
Media sosial emang udah jadi bagian hidup kita sehari-hari. Dari bangun tidur sampai mau tidur lagi, kita nggak lepas dari scrolling Instagram, TikTok, atau Twitter. Tapi, tau nggak sih, semakin sering kita online, semakin besar kemungkinan kita merasa kesepian?
Kenapa bisa gitu? Well, media sosial itu sering banget bikin kita ngerasa FOMO (Fear of Missing Out). Kita jadi kepo sama hidup orang lain yang keliatannya seru banget, padahal mungkin aja itu cuma "highlight reel." Akibatnya, kita jadi ngebandingin hidup kita yang biasa-biasa aja sama hidup mereka yang keliatan sempurna, dan akhirnya ngerasa minder dan kesepian.
Hubungan yang Superfisial
Meski punya ribuan followers atau teman online, seringkali hubungan yang kita punya itu cuman dangkal. Kita jarang banget punya percakapan yang mendalam dan berarti. Banyak orang Gen Z ngerasa mereka punya banyak "teman," tapi gak ada yang benar-benar ngerti atau support mereka saat mereka butuh.
Contohnya, ketika lagi ada masalah, kita lebih milih curhat lewat DM atau komentar di postingan, daripada ketemuan langsung atau ngobrol lewat telepon. Hal ini bikin kita kehilangan koneksi emosional yang sebenarnya penting banget buat kesehatan mental kita.
Tekanan untuk Sukses
Gen Z tumbuh di era yang serba cepat dan penuh tekanan. Dari sekolah, kuliah, sampe nyari kerja, semuanya kayak lomba. Ditambah lagi, mereka harus bersaing dengan generasi sebelumnya yang udah lebih dulu mapan. Tekanan untuk sukses ini bikin banyak dari mereka merasa stres dan kesepian karena ngerasa harus terus berkompetisi.
Beban ekspektasi ini sering bikin mereka ngerasa nggak cukup baik. Mereka terus berusaha buat memenuhi standar yang tinggi dari keluarga, sekolah, dan masyarakat, tapi seringkali ngerasa gagal dan sendirian dalam perjuangan mereka.
Masalah Kesehatan Mental
Kesehatan mental jadi isu besar buat Gen Z. Berdasarkan berbagai penelitian, tingkat depresi dan kecemasan di kalangan Gen Z meningkat pesat dibanding generasi sebelumnya. Banyak dari mereka yang ngerasa kesepian karena kurangnya dukungan atau stigma negatif tentang kesehatan mental.
Contoh kasus, banyak yang masih menganggap bahwa pergi ke psikolog atau psikiater itu tabu atau hanya untuk orang yang "sakit jiwa." Akibatnya, mereka yang sebenarnya butuh bantuan jadi ragu untuk mencari pertolongan, dan akhirnya terjebak dalam kesepian.
Perubahan Cara Berinteraksi
Pandemi COVID-19 juga ngasih dampak besar buat Gen Z. Dengan adanya lockdown dan social distancing, banyak interaksi yang tadinya bisa dilakukan secara langsung, jadi beralih ke online. Meskipun teknologi memudahkan kita tetap terhubung, tapi interaksi virtual nggak bisa sepenuhnya menggantikan pertemuan tatap muka.
Efeknya, banyak yang jadi terbiasa dengan isolasi sosial dan kehilangan kemampuan untuk berinteraksi secara langsung. Ketika akhirnya bisa kembali berinteraksi, mereka jadi merasa canggung dan kesepian karena kehilangan koneksi yang sebenarnya.
Apa Solusinya?
Gimana cara ngatasin rasa kesepian ini? Ada beberapa hal yang bisa dicoba:
Kurangi Waktu di Media Sosial: Cobalah untuk lebih mindful dengan penggunaan media sosial. Atur waktu khusus dan hindari scrolling berlebihan.
Bangun Hubungan yang Lebih Mendalam: Usahakan untuk punya percakapan yang lebih berarti dengan teman atau keluarga. Ajak mereka untuk ketemuan langsung atau ngobrol lewat telepon.
Cari Dukungan: Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika merasa kesepian atau mengalami masalah kesehatan mental. Ingat, nggak ada yang salah dengan minta tolong.
Ikut Komunitas atau Aktivitas Sosial: Bergabung dengan komunitas atau ikut aktivitas sosial bisa membantu kamu merasa lebih terhubung dengan orang lain.
Jaga Kesehatan Mental: Luangkan waktu untuk diri sendiri, meditasi, atau melakukan hobi yang kamu suka. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.
Jadi, meskipun Gen Z sering kali merasa kesepian di tengah keramaian, ada banyak cara untuk mengatasinya. Yang penting, jangan menyerah dan terus cari cara untuk merasa lebih terhubung dengan diri sendiri dan orang lain. Ingat, kamu nggak sendirian dalam perjuangan ini!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H