Pendidikan akhlak menurut Hasan adalah internalisasi nilai-nilai ke dalam diri seseorang, sehingga dengan demikian ia membentuk satu kesadaran yang stabil akan apa-apa yang baik dan buruk, selanjutnya pada saat yang sama pendidikan akhlak juga harus memastikan bahwa nilai-nilai tersebut menemukan perwujudan operasionalnya, sehingga secara alamiah menjadi bagian dari tingkah laku dalam kehidupan seseorang tersebut. (Nurwidi and Anwar 2017)
Pentingnya pendidikan akhlak dalam pembentukan karakter remaja didasarkan pada pemahaman bahwa karakter yang baik tidak terbentuk secara langsung, tetapi memerlukan bimbingan dan pengajaran yang tepat. Remaja yang memiliki karakter kuat akan lebih mampu mengatasi tekanan dari lingkungan dan bertanggung jawab atas segala tindakan mereka.
Dalam jurnal ini, penulis akan membahas pengaruh pendidikan akhlak terhadap pembentukan karakter remaja. Jurnal ini diharapkan dapat menambah wawasan yang lebih mendalam tentang pentingnya pendidikan akhlak dalam pembentukan karakter pada remaja. Implikasinya adalah pentingnya menambah pendidikan akhlak dalam kurikulum sekolah, pendekatan keluarga, dan dukungan dari lingkungan sosial dalam membantu remaja mengembangkan karakter yang baik dan bertanggung jawab. Melalui pemahaman tentang nilai-nilai akhlak, diharapkan remaja dapat menjadi individu yang lebih baik, menjalin hubungan sosial yang positif, dan memberikan kontribusi positif dalam masyarakat.
PEMBAHASANÂ
Pendidikan Akhlak
Pendidikan pada dasarnya merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia. Sejak lahir sampai dewasa, manusia harus selalu belajar dari lingkungannya. Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah suatu proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan bukan hanya proses perubahan perilaku, tetapi juga proses pendewasaan melalui upaya pengajaran dan pelatihan yang tepat.(Ii and Teori n.d.)
Pengertian akhlak secara etimologi dapat diartikan sebagai budi pekerti, watak dan tabiat. Kata akhlak berasal dari bahasa Arab, jamak dari kata khilqun atau khuluqun () yang diartikan sebagai budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. (Nata 2006)
Menurut Abuddin Nata, akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mendalam dan tanpa pemikiran, namun perbuatan itu telah mendarah daging dan melekat dalam jiwa, sehingga saat melakukan perbuatan tidak lagi memerlukan pertimbangan dan pemikiran. Adapun pengertian akhlak menurut Ibnu Maskawaih adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Menurut Al-Ghazali, akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa, dari sifat itu timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, yang tidak memerlukan pertimbangan pikiran lebih dulu. (Nata 2006)
Maka dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, akhlak adalah suatu perbuatan, perilaku, sikap, tindakan maupun tingkah laku yang didorong oleh keinginan positif ataupun negatif, baik yang berhubungan dengan diri sendiri, sesama manusia, Allah SWT, maupun lingkungan sekitar.
Akhlak merupakan landasan terpenting bagi pembentukan kepribadian manusia seutuhnya, agar setiap muslim memiliki akhlak yang baik (akhlak mulia), bersikap dan berperilaku baik sesuai dengan ajaran Islam. Jadi, akhlak merupakan perilaku yang terlihat dengan jelas baik dalam kata-kata maupun perbuatan, apabila yang terlihat itu adalah perbuatan baik maka dikatakan akhlaknya terpuji dan sebaliknya apabila yang terlihat adalah perbuatan buruk maka dikatakan akhlak tercela.(Sari, Buana dan Ambaryani 2021)
Pendidikan akhlak ialah pendidikan perilaku, atau proses mendidik, memelihara, membentuk, dan memberikan latihan mengenai akhlak seseorang. Dengan demikian, pendidikan akhlak adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk membimbing jasmani maupun rohani, melalui penanaman nilai-nilai Islam, serta mendorong perubahan ke arah positif yang akan dilakukan di kemudian hari. Dengan berperilaku yang baik, memiliki pikiran dan berbudi pekerti yang luhur akan terbentuknya manusia yang berakhlak mulia.(Nurwidi and Anwar 2017)