Mohon tunggu...
Putri Musalamah
Putri Musalamah Mohon Tunggu... Konselor, trainer, SDM dan fasilitator parenting

9 tahun menggeluti dunia pendidikan dan konseling remaja, tertarik dengan ilmu parenting. Kini menfokuskan diri di bidang SDM dan HRD.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Angan-angan Nia

12 November 2024   13:26 Diperbarui: 12 November 2024   13:28 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Betapa terkejutnya Nia saat Ari tertidur tak sadarakan diri, badanya panas, bibirnya membiru. Nia langsung membawa Ari ke IGD untuk mendapat pertolongan.

" Hipotermia...adiknya kedinginan...kok bisa kedinginan begini?" ucap dokter.

" Saya kunci di kamar mandi dok, dia autis kemarin kumat tantrumnya, saya sendirian di rumah tidak ada yang membantu" ucap Nia.

" Kemana orang tuanya".

" Meninggal 7 hari lalu".

" Baik mbak ada beberapa administrasi yang harus diurus, karena dia masih anak-anak dan tidak ada orang tua, mbak bisa bawakan KK dan akta lahir untuk mengurus administrasinya."

Nia meninggalkan Air di IGD sendirian, dia mencari KK dan akta lahir di kamar orang tuanya, tidak lupa dia menelpon gurunya untuk izin tidak masuk hari ini.

" Dimana ayah dan ibu menyimpanya ya" ucap Nia saat mencari berkas di kamar orang tuanya.

Saat Nia mencari berkas milik Ari, tanpa sengaja dia menemukan satu berkas yang bertuliskan dokumen adopsi. Saat Nia membuka isinya betapa terkejutnya dia bahwa ada namanya, dan identitas dirinya. Tertulis dengan jelas darimana Nia berasal, dan tertulis jelas panti asuhan yang mengurus Nia. Nia terkejut mendapati bahawa selama ini dia bukan anak dari keluarga ini. Dia langsung menelpon Om yang ada di Singapura untuk menanyakan kejelasnya.

" Aaa Nia sudah tahu rupanya".

" Jelaskan om apa yang sesungguhnya terjadi".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun