Mohon tunggu...
Putri Musalamah
Putri Musalamah Mohon Tunggu... Psikolog - Konselor, trainer, SDM dan fasilitator parenting

9 tahun menggeluti dunia pendidikan dan konseling remaja, tertarik dengan ilmu parenting. Kini menfokuskan diri di bidang SDM dan HRD.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Angan-angan Nia

12 November 2024   13:26 Diperbarui: 12 November 2024   13:28 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Iya Nia tapi tidak semudah itu, Ari juga pasti tidak mau pergi kalau dengan Om saja".

" Kita tipu saja dia, dia mana tahu kalau ditipu".

" oke Om usahakan mengurus administrasinya, tapi om tidak janji kalau bisa mengaja Ari".  

Keesokan harinya mereka merencanakan mengajak Ari jalan-jalan dan langsung berangkat ke bandara. Semua barang Ari sudah di masukkan ke dalam koper besar, Ari nampak bahagia karena bisa jalan keluar. Setelah lama berkeliling mereka akhirnya tiba di bandara. Setibanya disana, dengan sembunyi-sembunyi Nia menghilang dari pandangan Ari dan meninggalkan Ari dengan omnya.

Meskipun Ari memiliki kekurangan dia memiliki insting dan ingatan yang kuat. Dia bisa mengingat detail kecil, dia juga bisa melihat detail kecil meskipun hanya sepintas. Merasa  Nia tidak berada disekitarnya Ari mulai panik, dia berteriak-teriak tak karuan. Terlihat dari Jauh Om kesulitan menangkan Ari. Nampak beberapa petugas bandara membantu menenangkan, tapi tenaga Ari begitu kuat. Ari berhasil kabur dari pegangan 3 orang dewsa, dia berlari tak tentu arah, menabrak orang yang berjalan.

Melihat Ari kabur bukanya menolong Nia malahberlari ke mobilnya, meninggalkan bandara. Dari kaca spion nampak Ari berada di belakang mobilnya mencoba mengejar.

" Sial bagiamana dia bisa ingat parkir dimana?" ucap Nia sambil buru-buru meninggalkan Bandara.

Ari berlari begitu kencang, om dan petugas bandara kewalahn mengejar bocil itu. Terlihat dari kaca spion Ari berteriak memanggil Nia. Berat rasanya untuk Nia, tapi dia tidak sanggup jika harus merawat Ari sendirian. Tapi hati nurani Nia berkata lain, jika bukan Nia siapa lagi yang bisa diandalkan Ari, hanya Nia keluarga yang dia miliki, Nia akhirnya menghentikan mobilnya.

" Kenapa kamu ke sini, ikut Om sana, aku benci kamu" ucap Nia saat menghampiri Ari di tepi jalan.

Meskipun dibentak Nia, Ari malah berlari memeluk Nia, dia memeluk Nia dengan kencang. Tak biasanya Ari bersikap seperti ini, biasanya dia selalu bermusuhan dengan Ari. Tak biasanya juga Nia melunak begini, biasanya dia langsung pergi saat melihat Ari kumat.

Akhirnya mereka memutuskan untuk meninggalkan Ari di Indonsesi bersama Nia, dengan catatan akan ada pengasuh yang dipekerjakan untuk merawat Ari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun