Nia mengunci pintu kamar Ari, sementara Ari semakin menangis dan melepar mainanya ke arah pintu.
" Nia tidak boleh begitu...adikkan memang berkebutuhan khusus, wajar dia begitu".
" Ari begitu karena semua orang memanjakan dia, sekali-kali harus dikerasin biar ndak ngelunjak" jawab Nia meluapkan kekesalan.
Semalaman Ari menangis sampai akhirnya dia tertidur karena kelelahan.
" Nia besok malam om harus kembali ke Singapura, Nia harus putuskan, Om tidak bisa jika harus bolak-balik ke Indonesia".
" Nia masih tidak bisa mikir Om, Nia selesaikan ujian dulu gimana?".
" Berarti selama dua bulan ini Ari kamu jaga? Bisa?".
" Ari Om bawa aja, biar Nia ada di Indonesia".
" Tidak bisa semudah itu Nia, Ari anak berkebutuhan khusus dia perlu wali dari keluarganya, om tidak bisa langsung membawanya, Nia tahukan bagaimana ketatnya Singapura".
" Tapi Nia tidak bisa mengurus Ari sendirian Om, dia Itu euuh....Ariii diam" teriak Ari yang mendengar suara tangisan Ari dalam kamar.
Terdengar suara Ari yang baru bangun tidur" Om lihat kelakuan begundal itu...pagi begini dia sudah nangis, gimana Nia bisa konsentrasi om ujianya" ucap Nia kesal.