Mohon tunggu...
Putri Musalamah
Putri Musalamah Mohon Tunggu... Psikolog - Konselor, trainer, SDM dan fasilitator parenting

9 tahun menggeluti dunia pendidikan dan konseling remaja, tertarik dengan ilmu parenting. Kini menfokuskan diri di bidang SDM dan HRD.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dunia Tanpa Titik

16 Oktober 2024   11:10 Diperbarui: 16 Oktober 2024   11:31 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" ASTAGAA..." teriak istri pertama yang baru masuk rumah saat melihat Riani dan pak RT. " apa yang kalian lakukan" ucap bu RT sambil berteriak.

" Dia ma yang merayu ku" ucap pak RT sambil berdiri dan menunjuk ke arah Riani.

" Bohong ibu...bohong pak RT yang menganggu saya" bantah Riani.

" Bohong ma dia yang datang ke sini tiba-tiba dan merayu ingin di nikahi" ucap pak RT.

" Tidak buk saya hanya mau minta tolong untuk di carikan suami saya hanya itu saya berkata jujur" jelas Riani sambil menahan tangisan karena dituduh menggonda RT.

Bu RT yang mendengar penjelasan dari Riani seungguhnya mempercayainya, tetapi karena sudah malu di ihat tentangga Bu RT mengusir Riani pergi.

" Pergi sana...papa masuk" perintah bu RT.

Riani langsung pergi meninggalkan rumah pak RT, saking bingungnya dia sampai meninggalkan sepeda motornya di rumah pak RT. Riani berlari karena malu di lihat tetangga, teriakan bu RT tadi membuat para tetangga keluar rumah untuk melihat apa yang terjadi. Banyak tatapan sinis meliht ke arah Riani, seolah dia adalah wanita penggoda yang hina. Dia berlari sekuat tenaga menghindari kerumunan orang. Berlari terus-berlari sampai ke ujung kampung dekat dengan sungai, secara tidak sengaja dia menabrak anak kecil yang di gandeng ibunya.

"Maaf buk" ucap Riani.

" Hati-hati dong ini anak kecil" ucap ibunya.

" Iya maaf saya tidak sengaja" ucap Riani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun