Sejarah Singkat Perusahaan
Telkom merupakan perusahan milik Badan Usaha Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang informasi dan komunikasi. Sejarah PT. Telkom Indonesia ini bermula pada pendirian badan usaha swasta penyedia layanan poss dan telegraf pada tahun 1882. Pada 1882, kemunculan telepon menyaingi layanan pos dan telegraf yang sebelumnya digunakan pada 1856. Hadirnya telepon membuat masyarakat kian memilih untuk menggunakan teknologi baru ini. Kala itu, banyak perusahaan swasta menyelenggarakan bisnis telepon. Banyaknya pemain ini membuat industri telepon berkembang lebih cepat: pada 1892 telepon sudah digunakan secara interlokal dan tahun 1929 terkoneksi secara internasional.
Pada tahun 1961, Pemerintah Indonesia mendirikan Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Namun, seiring perkembangan pesat layanan telepon dan telex, Pemerintah Indonesia mengeluarkan PP No. 30 tanggal 6 Juli 1965 untuk memisahkan industri pos dan telekomunikasi dalam PN Postel: PN Pos dan Giro serta PN Telekomunikasi. Dengan pemisahan ini, setiap perusahaan dapat fokus untuk mengelola portofolio bisnisnya masing-masing. Terbentuknya PN Telekomunikasi ini menjadi cikal-bakal Telkom saat ini. Sejak tahun 2016, manajemen Telkom menetapkan tanggal 6 Juli 1965 sebagai hari lahir Telkom.
Visi, Misi dan Tujuan
Visi
Menjadi digital telco pilihan utama untuk memajukan masyarakat.
Misi
1. Mempercepat pembangunan Infrastruktur dan platform digital cerdas yang berkelanjutan, ekonomis, dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat.
2. Mengembangkan talenta digital unggulan yang membantu mendorong kemampuan digital dan tingkat adopsi digital bangsa.
3. Mengorkestrasi ekosistem digital untuk memberikan pengalaman digital pelanggan terbaik
Tujuan
Mewujudkan bangsa yang lebih sejahtera dan berdaya saing serta memberikan nilai tambah yang terbaik bagi para pemangku kepentingan.
Pelaksanaan dan Pengukuran Kinerja pada PT. Telkom
Pelaksanaan dan pengukuran kinerja melalui pendekatan Balanced Scorecard (BSC) yang digunakan oleh PT TELKOM mencakup empat perspektif utama, yaitu :
Perspektif Keuangan (Financial Perspective). Perspektif ini mengukur kinerja perusahaan dari sudut pandang keuangan. Fokus utamanya adalah pada pencapaian tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang, seperti profitabilitas, pertumbuhan pendapatan, pengelolaan modal, dan pengembalian investasi.
Perspektif Kepuasan Pelanggan (Customer Perspective). Perspektif ini menilai sejauh mana perusahaan berhasil memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan. Metrik yang digunakan bisa mencakup tingkat kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan, pangsa pasar, dan kualitas produk atau layanan.
Perspektif Efisiensi Proses Bisnis Internal (Internal Business Process Efficiency Perspective). Perspektif ini fokus pada pengukuran efisiensi dan efektivitas proses internal yang kritis untuk mencapai tujuan perusahaan. Contoh metriknya termasuk waktu siklus produk atau layanan, biaya operasional, tingkat kualitas, dan produktivitas.
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth Perspective). Mengukur kemampuan perusahaan untuk belajar, beradaptasi, dan tumbuh. Ini melibatkan pengembangan karyawan, inovasi, dan investasi dalam sumber daya manusia dan teknologi.
Sistem Pengendalian Manajemen melalui Pengawasan dan Evaluasi Kerja
PT Telkom Indonesia menerapkan sistem pengawasan dan pengukuran kinerja yang komprehensif untuk memastikan pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan. Sistem ini terintegrasi dengan sistem pengendalian internal dan audit internal, sehingga dapat memberikan gambaran yang menyeluruh tentang efektivitas dan efisiensi operasional perusahaan. PT. Tekom melakukan pengawasan melalui Sistem Pengendalian Internal (SPI). Pengendalian internal diimplementasikan melalui seluruh struktur organisasi TELKOM, dengan setiap departemen bertanggung jawab untuk menerapkan dan mematuhi kebijakan yang ada. Evaluasi terhadap efektivitas pengendalian internal dilakukan secara berkala melalui audit internal. Audit internal melakukan evaluasi atas kinerja internal audit, termasuk perencanaan audit di area-area berisiko tinggi, pelatihan internal sebelum penugasan audit, dan pengukuran key performance indicator (KPI) yang tinggi.
Sistem penilaian kinerja PT. Telkom terdiri dari 2 cara yaitu :
1. Penilaian Berdasarkan Performance disebut Satuan Kinerja Individu (SKI). Penilaian ini disebut sebagai (P). Sistem penilaian ini memiliki tingkatan yaini P1-P5. P1 merupakan nilaian yang paling tinggi dan P5 merupakan penilaian yang paling buruk. Penilaian ini menggunakan lembar penilaian kinerja yang dilakukan setiap tahun kepada setiap individu karyawan dengan menggunakan targettarget yang telah ditentukan dan realisasinya.
2. Penilaian Berdasarkan Kompetensi Penilaian ini ditingkat dengan (K) Penilaian ini digunakan untuk menilai kompetensi setiap pegawai dengan menggunakan metode 360 derajat, yaitu dengan melakukan penilaian berdasarkan penilaian atasan bawahan, dan juga rekan kerja. Tingkatan penilaian ini hampir sama dengan SKI yaitu KI-KS. KI merupakan penilaian paling tinggi dan K5 merupakan penilaian paling rendah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI