Mohon tunggu...
Fiksiana

Memulai Kisah yang Baru "Ready To Love Again"

30 Oktober 2015   21:30 Diperbarui: 30 Oktober 2015   21:56 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

       

1. Data/ identitas buku

  • Judul buku : Ready To Love Again
  • Pengarang : Sienta Sasika Novel
  • Penerbit : Cakrawala
  • Tahun terbit : 2014
  • Harga : Rp. 28.000,00
  • Tebal halaman : 196 halaman, 13 x 19 cm

2. Isi resensi

  • Pendahuluan

Sienta Sasika Novel lahir di Bandung tanggal 17 April, mahasiswi Bioteknologi ITB. Novel pertamanya adalah Strawberry yang menjadi best seller pada tahun 2008. Sienta sapaan akrapnya itu tidak hanya membuat buku novel saja, tetapi juga buku-buku seperti humor, kesehatan, jurnal ilmiah, puisi, cerpen, buku pelajaran,dan juga buku universitas bidang sains bersama para dosennya.

 

Ready To Love Again adalah buku pertama karya Sienta yang saya baca. Banyak sekali novel karyanya yang diterbitkan, dan kebanyakan bertemakan percintaan. Kekhasan dari novel Sienta terletak pada setiap kalimatnya, di dalamnya pasti ada quotes-quotes indah atau kata-kata yang menginspirasi.

 

Keunikan buku Ready To Love Again ini terdapat pada alur ceritanya yang mengisahkan tentang sebuah percintan yang tak semestinya, yaitu percintaan tentang sesama jenis atau homoseksual dan akhirnya bisa mencintai seorang perempuan.

Dari tema buku ini kita bisa tahu bahwa mereka yang mempunyai kelainan seksual sesama jenis (homoseksual) cenderung tertutup dan menutupi hubungannya dengan berpacaran dengan lain jenis layaknya pacaran pada umumnya. Mereka juga cenderung lebih arogan dan apapun akan dia lakuin demi orang yang dia cintai.

 

Buku ini hampir tidak ada cacatnya, penulis begitu mahir merangki ceritanya. Namun buku ini terlalu banyak tokoh dan alur cerita yang sedikit rumit. Mungkin akan lebih baik apabila tokoh figurannya di perjelas karakternya atau di kurangi tokohnya.

  • Tubuh/ isi

       Satu

Di sebuah kafe bergaya Eropa Bintang di putus oleh kekasihnya yang paling dia cintai. Rafni.. berulang-ulang Bintang memanggil nama itu.

       Dua

Seorang cewek menyatakan cintanya pada Bintang di taman kampus, namun di tolaknya.

       Tiga

Entah mengapa, melihat gaya Bintang yang sok kecakepan, terbitlah rasa mual di perut Sienta. Jangan sampai deh ia jatuh cinta sama cowok belagu itu!

       Empat

Sienta dan Ria melihat Bintang main basket. Dan saat Ria membeli minum, tak sengaja menabrak dan jus yang ia beli menumpahi baju Bintang. Sienta yang kesal melihat ulah Bintang terhadap temannya lalu memukul pipi bintang.

       Lima

Bintang merasa dengan memejamkan mata, pikirannya akan menjadi lebih baik, atau lebih membuatnya tenang. Sayangnya, bayangan itu sekilas muncul kembali.

       Enam

Namun, sampai saat ini, asisten dosen yang bernama Rizal itu tidak menyadari kalau Sienta menaruh perhatian yang lebih kepadanya.

       Tujuh

Ingin sekali mata Sienta berhenti memandang Bintang. Tapi entah mengapa seperti ada sesuatu yang terus memaksanya untuk memandang dan mengawasi Binttang.

       Delapan

Sekuat tenaga, Sienta berenang menyelamatkan Bintang yang sudah tenggelam. Entah apa yang di pikiran Bintang hingga berniat mengakhiri hidupnya dengan menenggelamkan diri ke danau.

       Sembilan

“Dia pacar Bintang yah..” Bintang muncul lalu menggandeng tangan Sienta. Sienta terpaku mendengar apa yang dikatakan Bintang kepadanya.

       Sepuluh

“Pagi.” Sebuah suara cowok terdengar begitu menyejukkan, jauh lebih sejuk daripada embun di pagi hari.

       Sebelas

Sienta menatap Bintang dan Rizal bergantin, memilih pulang bersama siapa. Gue pulang sama siapa nih? Bintng atau Rizal?

       Dua Belas

Sienta dari sudut yang berbeda memperhatikan Bintang. Diam-diam, ia mulai menyadari kalau Bintang begitu baik dan sempurna.

       Tiga Belas

Sepanjang jalan, saat Sienta berjalan menuju kelas. Gerombolan cewek tampak melihat sinis ke arah Sienta, berbisik membicarakannya.

       Empat Belas

Benarkah ada orang stres dan gila yang bisa membunuh orang hanya karena cemburu? Rasanya sulit untuk dipercaya.

       Lima Belas

Sienta mundur beberapa langkah, kemudian memutuskan untuk berlari, menjahui Kharina dan Rizal. Ia sudah tidak mau berurusan dengan mereka lagi.

       Enam Belas

Keesokan harinya di kampus, ancaman untuk Sienta makin merajalela. Sienta terus membaca satu per satu tulisan yang ada di setiap pamflet. Semua ditulis dengan tinta merah, menandakan ada dendam yang tersemat.

       Tujuh Belas

Jadi.. ini rasay jatuh cinta? Sienta tersenyum sendiri. Meskipun belum mengenal Bintang sepenuhnya, tapi Sienta begitu yakin kalau Bintang cowok baik dan bertanggung jawab.

       Delapan Belas

Ria bilang, Irfan dan Bintang dulu cukup dekat karena mereka satu tim basket. Mendengar hal itu, Sienta jadi penasaran, ingin menanyakan kepada Irfan segala hal tentang mantan pacar Bintang.

       Sembilan Belas

Sepanjang perjalanan nge-date tadi, Sienta dan Bintang tidak menyadari kalau ada seseorang yang mengikuti mereka sampai ke tempat parkir ini.

       Dua Puluh

Hatinya pernah sakit, jadi tidak mungkin Bintang menyakiti Sienta. Apalagi demi sosok Rafni yang pernah mewarnai hari-harinya yang sepi sekaligus pernah membuat kehidupannya jadi hampa.

       Dua Puluh Satu

Sienta langsung duduk, membiarkan shock yang dialaminya menguap. Ia mulai berpikir keras. Siapa sih pelakunya?

       Dua Puluh Dua

Sienta mengambil napas panjang, lalu pelan-pelan menceritakan kejadian apa yang menimpanya setelah Ria pergi memanggil Bintang dan Irfan ke lapangan basket.

       Dua Puluh Tiga

Sienta tidak bisa meronta. Semakin lama rasanya semakin sesak dan dingin. Tekanan air begitu kuat. Sienta merasakan akan mati.

       Dua Puluh Empat

Hari-hari berikutnya, setelah kejadian itu, Sienta tidak masuk kuliah. Bintang melarang Sienta masuk kuliah untuk sementara waktu.

       Dua Puluh Lima

Sepanjang jalan, Sienta merasa sangat tertekan. Entah mengapa buku harian itu benar-benar menceritakan sisi lain Bintang, yang tidak pernah Sienta kenal.

Rizal bangit dan menusuk Bintang tepat di perutnya.

       Dua Puluh Enam

Karena kegilaannya waktu itu, Rizal masuk tahanan dan pusat rehabilitasi. Menjadi seorang homoseksual bukanlah takdir, tapi pilihan hidup. Semua bisa berubah.

 

 

Sienta menghapus air mata di pipi Bintang. “Semua orang punya masa lalu. Dan bagi aku, masa lalu kamu itu nggk penting.”

Si gunung es bernama Bintang tidak pernah bisa meleleh saat berhadapan dengan cewek cantik mana pun. Beberapa cewek bermodalkan nyali yang nembak cowok itu juga seringnya harus termehek-mehek karena ditolak.

Cuma Tuhan dan Bintang sendiri yang tahu apa yang membuat cowok itu menutup diri dari cinta. Danau di dekat kampus yang jadi tempat percobaan bunuh diri Bintang pun tak mampu mengungkap alasannya. Bintang terlalu rapuh untuk ukuran cowok. Dan Sienta meyakini, sumber dari keanehan Bintang adalah cinta.

Cerita diatas adalah cuplikan per bab dan sinopsis dari novel Ready To Love Again karya Sienta Sasika Novel yang mampu menyihir pembaca setianya.

 

Kelebihan dari novel ini adalah ceritanya yang menarik untuk di baca karena penulis mahir membuat pembaca penasaran akan jalan ceritanya, terutama sinopsisnya yang dikemas dengan sangat baik. Konflik yang di ciptakan penulis pun juga sangat rapi dan bisa menciptakan suasana yang menegangkan.

Bahasa yang digunakan penulis bukan bahasa baku tetapi bahasa modern yang bisa dipahami oleh semua masyarakat, terutama anak muda.

 

Kekurangan dari buku ini adalah banyaknya tokoh figuran yang tidak terlalu jelas latar mereka dan menjadikan alur ceritanya menjadi sedikit rumit sehingga pembaca harus membaca dua kali. Akhir ceritanya yang tidak selesai membuat pembaca penasaran dan memikirkan akhir ceritanya sendiri.

 

3. Penutup

Novel ini sangat menarik untuk dibaca oleh anak muda. Karena novel ini menceritakan kehidupan kisah cinta remaja namun diawali dengan percintaan yang tidak wajar dan mungkin tidak semua orang tahu bagaimana kisah percintaan seperti itu bisa terjalin. Dan menariknya lagi konflik antar tokoh yang di timbulkan oleh penulis.

Dari resensi di atas dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi seseorang yang baik itu butuh proses yang panjang dan tidaklah mudah. Karena dari penglaman masa lalu kita dapat memetik pelajaran yang berarti sehingga kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun