"Dari mana aja si, Mel, Itu Eyang sudah menunggu'' Melly dikagetkan oleh suara ibunya, dia baru pulang melihat Pameran.
Melly segera menuju ke ruang tamu, dilihatnya eyang dan seorang pemuda tampan di sebelahnya. "Melly, ini dia Izul, dan Izul, itu Melly!" Melly dan Izul saling bertatapan sebentar.
Karena Eyang sudah lama, merekapun pamit pulang. Dengan janji seminggu kemudian akan datang lagi.
Seminggu telahpun berlalu, Eyang tak kunjung datang. Seminggu itu juga Rico tidak datang. Minggu bergan ti bulan baik eyang dan Rico tak kunjung datang. Melly semakin bimbang, akhirnya ia mengambil keputusan datang kerumah Rico. Mungkin Ricolah yang akan menjadi jodohnya. Lagian apa kurangnya Rico?
''Tumben datang kerumah, Mel. Ada yang penting?'' sambut Rico dingin
"Gimana kalau kita keluar sebentar, Ric!"
''Di rumahku nggak ada orang, santai saja, bebas juga mau ngomong apa.''
Melly memandang ruangan rumah Rico. Menyelidik.
Sepertinya Rico dapat membaca pikiran Melly. "Hubungan kita sudah berakhir, Mel!'' Rico menunduk, menatap lantai rumahnya.
"Maksudmu?!" Melly terkejut menatap Rico dengan sejuta keraguan "Dengan semudah itu?" sambungnya
"Iya, apa perlu diulang, hubungan kita sudah berakhir''