Di rumah Pak Ustadz ...
Secara diam-diam, Qodir menemui Pak Bahri di rumahnya, dia menyampaikan uneg-uneg hendak menikah lagi. Pak Bahri yang sama-sama mata perempuan sangat mendukung rencana Qodir.
"Daripada berbuat dosa mendingan saya menikah lagi, Pak Ustadz."
"Saya paham, tidak usah khawatir, Pak Qodir. Serahkan urusan itu pada saya, semua akan beres."
"Terimakasih, Pak Ustadz, ternyata tidak sia-sia saya datang kemari."
"Iya, kitakan sama-sama laki-laki, Pak Qodir."
***
Di rumah Pitri ...
Sebulan telah berlalu, Pitri, perempuan polos yang haus akan ilmu agama akhirnya merelakan suaminya menikah lagi karena iming-iming mendapat jaminan syurga. Kini Pitri telah dimadu, berbagi suami dengan Milah. Kehidupan Pitri berubah drastis, ia jarang mendirikan salat lima waktu bahkan Pitri telah menanggalkan jilbabnya. Suatu hari Qodir menegur.
"Ma, Papa lihat, sekarang ini Mama sangat berbeda"
"Ah, kata siapa, Mama biasa saja, Pa!"