Mohon tunggu...
putriladivayennitasari
putriladivayennitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Brawijaya

Fakultas Ilmu Administrasi

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Dilema Etika dalam Administrasi Publik: Antara Kepentingan Publik dan Tekanan Politik

13 Desember 2024   09:42 Diperbarui: 13 Desember 2024   09:42 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membangun sistem pengawasan yang efektif, termasuk pelaporan pelanggaran etika, dapat membantu mengurangi penyimpangan dalam pengambilan keputusan.

Mendorong Kepemimpinan Beretika

Pemimpin dalam administrasi publik harus menjadi teladan dalam menjalankan prinsip-prinsip etika. Hal ini penting untuk menciptakan budaya kerja yang etis dan profesional.

Meningkatkan Partisipasi Publik

Melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam administrasi publik.

Kesimpulan

Dilema etika dalam administrasi publik merupakan tantangan besar yang membutuhkan perhatian serius. Konflik antara kepentingan publik dan tekanan politik harus dikelola dengan bijaksana untuk menjaga integritas dan legitimasi pemerintah. Dengan pendekatan yang tepat, seperti penguatan pendidikan etika, pengawasan yang efektif, dan kepemimpinan beretika, dilema ini dapat diminimalkan. Pada akhirnya, tujuan utama administrasi publik adalah melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya, dan hal ini hanya dapat tercapai jika prinsip-prinsip etika ditegakkan.

Referensi

            Frederickson, H. G., & Ghere, R. K. (2005). Ethics in Public Management. M.E. Sharpe.

             Denhardt, R. B., & Denhardt, J. V. (2007). The New Public Service: Serving, Not Steering. M.E. Sharpe.

              Cooper, T. L. (2012). The Responsible Administrator: An Approach to Ethics for the Administrative Role. Jossey-Bass.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun