Kutempelkan kuping cangkir ke jari-jari Mina agar dia mudah memegangnya. Mina tersenyum, menghirup aroma kopi hitam pahit kesukaannya, lalu memandangku dengan senyumnya.
“Kamu siapa?” tanyanya.
“Aku Roos, Mina…”
---
“Roos…”
Aku tersentak kaget dan berbalik memandang Mina. Segera kuletakkan piring bekas makan siang Mina yang baru saja selesai kucuci.
“Ya, Mina?” sahutku senang. Mina mengenaliku!
“Kamu mau mendengarkan ceritaku?”tanyanya.
“Tentu saja, Mina”, jawabku sambil menggeser kursi agar aku bisa duduk di dekat Mina.
---
Siang itu Mina bercerita banyak. Aku mendengarkan dengan penuh perhatian, walau aku tidak paham apa yang diceritakan. Ceritanya tak beralur, melompat-lompat dan tak jelas apa dan siapa yang diceritakannya. Tapi aku senang. Mina tampak ceria. Sejak kehadiranku di panti jompo ini tiga bulan lalu, baru kali ini aku melihat Mina yang begitu bersemangat.