Ajaran Plato Tentang Pendidikan
Pendidikan Menurut Plato dan Tujuannya
Plato merupakan salah seorang filsuf Yunani terbesar, dilahirkan di Athena sekitar tahun 428-347 SM. Ajaran Plato tentang pendidikan dapat ditemukan dalam dialog-dialognya, khususnya dalam Politeia (Negara) dan Nomoi (Undang-undang).Â
Dalam dialognya pada buku Politeia, Plato menekankan bahwa pendidikan adalah urusan paling penting bagi negara. Negara bertanggung jawab untuk memberikan perkembangan kepada warga negaranya, dapat berlatih, dididik dan merasakan bahagia dalam menjalankan peranannya dalam melaksanakan kehidupan kemasyarakatan.
Pendidikan mulai dari Usia Dini dan seterusnya menjadi tanggung jawab negara. Pada puncaknya, hasil pendidikan harus berguna dalam mengabdi negara (Filsafat Pendidikan, Aleks Lanur, 2022). Pendidikan dasar juga harus diberikan kepada para petani, tukang dan sebagainya. Pria dan wanita memperoleh pendidikan yang sama.
Dalam ajaran Plato, pendidikan merupakan suatu tindakan pembebasan dari belenggu ketidaktahuan dan ketidakbenaran. Dengan pendidikan, orang-orang akan mengetahui apa yang benar dan tidak benar, yang baik dan yang jahat, yang patut dan yang tidak patut (Filsafat Politik Plato, J. H. Rapar, 1988).
Melalui pendidikan berjenjang, para peserta didik mulai perlahan-lahan terlepas dan mandiri dari pengaruh orang tua. Plato juga mengungkapkan bahwa untuk menyiapkan calon pemimpin, metode pembelajaran yang digunakan perlu mengarah pada pusat jati diri manusia, yaitu jiwa.Â