Mohon tunggu...
putri handayani
putri handayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi PGSD

Mahasiswi yang aktif, antusias, dan agak kreatif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Strategi Bimbingan Pribadi-Sosial di SD

3 November 2019   20:11 Diperbarui: 3 November 2019   20:20 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Isu-isu

            Ada banyak masalah yang terjadi dikalangan peserta didik dibangku sekolah dasar. Masalah-masalah yang mana dapat menyebabkan nseorang peserta didik kehilangan kinerja dan semangat dalam menjalani aktivitas kesehariannya. Maka diperlukan strategi dan teknik yang tepat agar para peserta didik mampu menyelesaikan masalah-masalah yang dialami dengan langkah yang tepat

Pembahasan tema

  • Pengertian Bimbingan Pribadi Sosial
  • Pengertian Bimbingan Pribadi
  • Bimbingan merupakan upaya untuk membantu individu berkembang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya secara bertahap dalam proses yang matang
  •             Moh. Surya  (1988:36) mengemukakan bimbingan ialah:
  • "suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungannya"
  • Senada dengan pendapat Moh. Surya, Prayitno (1987:35) mengemukakan bimbingan adalah:
  • "Bantuan yang diberikan kepada seseorang (individu) atau sekelompok orang agar mereka itu dapat berkembang menjadi pribadi-pribadi yang mandiri"
           Berdasarkan definisi-definisi bimbingan yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan yaitu:
  • Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu secara kontinyu dan sistematis untuk lebih mengerti kemampuan dan pribadi diri sendiri.
  • Bertujuan untuk membantu proses pengembangan potensi diri melalui pola-pola sosial yang dilakukannya sehari-hari di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Pola-pola sosial yang dimaksudkan adalah pola-pola dimana individu tersebut dapat melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya.
  • Pengertian Bimbingan Sosial
  • Bimbingan sosial bermakna suatu bimbingan atau bantuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah sosial seperti pergaulan, penyelesaian masalah konflik, penyesuaian diri dan sebagainya. Bimbingan sosial juga bermakna suatu bimbingan atau bantuan dari pembimbing kepada individu agar dapat mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik.
  • Sementara bimbingan sosial merupakan upaya untuk membantu individu dalam mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi budi pekerti luhur dan tanggung jawab.
  • Pengertian Bimbingan Pribadi-Sosial

Bimbingan pribadi-sosial berarti upaya untuk membantu individu dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi konflik-konflik dalam diri dengan  upaya mengatur dirinya sendiri di berbagai bidang. Baik dari bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, dan gaya dalam belajar, serta upaya membantu individu dalam membina hubungan sosial di berbagai lingkungan (pergaulan sosial). Penyelenggaraan bimbingan dan konseling (BK) di sekolah merupakan bagian integral dari sistem pendidikan kita demi mencerdaskan kehidupan bangsa melalui berbagai pelayanan bagi peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka seoptimal mungkin. Kehadiran BK di institusi pendidikan sudah memiliki landasan yuridis formal dimana pemerintah telah menyediakan payung hukum terhadap keberadaan BK di sekolah.[i]

 

 

  •   2. Tujuan dan Ragam Masalah yang Dihadapi dalam Bimbingan Pribadi Sosial
  •  
  • Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi-sosial individu adalah sebagai berikut:
  •  
  • Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, sekolah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.
  •  
  • Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.
  •  
  • Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan (anugrah) dan yang tidak menyenangkan (musibah), serta mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
  •  
  • Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan; baik fisik maupun psikis.
  •  
  • Memiliki sifat positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
  •  
  • Memiliki kemampuan melakukan pilihan secara sehat
  •  
  • Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya.
  •  
  • Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas atau kewajibannya.
  •  
  • Memiliki kemampuan berinteraksi dengan sosial (human relationship), yang diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau silaturahim dengan sesama manusia.
  •  
  • Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain.
  •  
  • Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.[ii]

 

Selain itu tujuan bimbingan pada akhirnya membantu individu dalam mencapai:

 

  • Kebahagiaan hidup pribadi sebagai makhluk Tuhan
  • Kehidupan yang produktif dan efektif dalam masyarakat
  • Hidup bersama dengan individu-individu lain
  • Harmoni antara cita-cita mereka dengan kemampuan yang dimilikinya.

 

Dapat disimpulkan tujuan bimbingan pribadi pribadi sosial yang harus dikembangkan dalam program layanan bimbingan dan konseling adalah memfasilitasi siswa dalam mengarahkan pemantapan kepribadian serta mengembangkan kemampuan dalam mengatasi masalah-masalah pribadi dan sosial siswa.

 

  • Ragam Masalah Bimbingan Pribadi Sosial
  •  
  • Bimbingan sosial-pribadi diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinya. Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada pencapaian pribadi yang seimbang dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam permasalahan yang dialami oleh individu.
  •  
  • Bimbingan sosial-pribadi diberikan dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan yang akrab, mengembangkan sistem pemahaman diri dan sikap-sikap yang positif, serta keterampilan-keterampilan sosial-pribadi yang tepat.[iii]

  • Ragam Masalah Pribadi
  •  
  • Secara terinci, peserta didik dalam lingkup persekolahan pada umumnya menghadapi permasalahan pribadi-pribadi sebagai berikut :
  •  
  • Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
  •  
  • Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatan yang lebih kreatif, produktif dan normatif baik dalam keseharian maupun untuk peran di masa yang akan datang.
  •  
  • Pemantapan pemahaman tentang bakat, minat pribadi, penyaluran  pengembangannya pada/melalui kegiatan yang kreatif, normatif dan produktif.
  •  
  • Pemantapan tentang kelemahan diri dan usaha penanggulangannya.
  •  
  • Pamantapan kemampuan pengambilan keputusan.
  •  
  • Pemantapan kemampuan mengarahkan diri diri sesuai dengan keputusan yang telah diambil.
  •  
  • Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat jasmani dan rohani.
  •  
  • Pemantapan kemampuan komunikasi.
  •  
  • Pemantapan kemampuan meneriama dan menyampaikan argumentasi secara dinamis, kreatif, normatif dan produktif.
  •  
  • Pemantapan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial dengan penuh tanggung jawab.
  •  
  • Pemantapan hubungan yang dinamis dan harmonis dengan teman sebaya, orang tua dan masyarakat sekitar.
  •  
  • Orientasi tentang kehidupan berkeluarga

 

Jenis Layanan dan Struktur Bimbingan

 

  • Layanan Dasar Bimbingan

 

Yaitu layanan umum yang diperuntukan bagi semua murid. Strategi yang digunakan adalah : bimbingan klasikal, bimbingan kelompok, berkolaborasi dengan guru bidang studi, kerja sama dengan orang tua. Tujuan layanan dasar bimbingan adalah membantu seluruh murid dalam mengembangkan keterampilan dasar untuk kehidupan.

 

Contoh materi program bimbingan perkembangan di MI/SD mencakup :

 

a. Harga diri (self-esteem)

 

b. Motivasi berprestasi

 

c. Keterampilan pengambilan keputusan

 

d. Keterampilan pemecahan masalah

 

e. Keefektifan dalam hubungan antara pribadi

 

f. Keterampilan berkomunikasi

 

g. Keefektifan dalam memahami lintas budaya

 

h. Perilaku yang bertanggung jawab

 

 

  • Layanan Responsif

 

Yaitu layanan yang diarahkan untuk membantu murid mengatasi masalah-masalah yang dihadapi pada saat itu. Tujuan komponen layanan responsif adalah mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi murid yang muncul segera dan dirasakan saat itu.

 

  • Layanan perencanaan Individual

 

Yaitu layanan yang dimaksudkan untuk membantu murid mengembangkan dan mengimplementasikan rencana pribadi sosial.

 

Tujuan layanan perencanaan individual adalah membimbing murid untuk merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana pengembangan pribadi sosial oleh dirinya sendiri. Melalui layanan perencanaan individual, murid dapat :

 

a. Mempersiapkan pendidikan, karir, tujuan sosial pribadi yang didasarkan atas pengetahuan akan dirinya, informasi tentang sekolah, dunia kerja, dan masyarakatnya

 

b. Merumuskan rencana untuk mencapai tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang

 

c. Menganalisis apa kekuatan dan kelemahan dirinya dalam rangka pencapaian tujuannya

 

d. Mengukur tingkat pencapaian tujuan dirinya

 

e. Mengambil keputusan yan merefleksikan perencanaan dirinya

 

  • Komponen Dukungan Sistem

 

Yaitu komponen yang berkaitan dengan aspek manajerial yang mencakup antara lain pengembangan program, pengembangan staf, alokasi dana dan fasilitas, kerja sama dengan orang tua dan sumber lainnya, riset dan pengembangan. Layanan mencakup :

 

  • Konsultasi dengan guru-guru lain
  • Dukungan bagi program pendidikan orang tua dan upaya-upaya masyarakat yang berhubungan
  • Partisipasi dalam kegiatan sekolah dalam rangka peningkatan perencanaan dan tujuan
  • Implementasi dan program standarisasi instrumen tes
  • Kerja sama dalam melaksanakan riset yang relevan

 

Beberapa macam teknik bimbingan yang dapat digunakan untuk membantu perkembangan murid, yaitu :

 

  • Konseling Individual

 

Konseling individual adalah merupakan bantuan yang sifatnya terapeutik yang diarahkan untuk mengubah sikap dan perilaku murid

 

  • Konsultasi

 

Konsultasi merupakan salah satu teknik bimbingan yang penting sebab banyak masalah karena sesuatu hal akan lebih berhasil jika ditangani secara tidak langsung oleh konselor

 

  • Nasihat

 

Nasihat merupakan salah satu teknik bimbingan yang dapat diberikan oleh guru. Pemberian nasihat hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

 

  • Berdasarkan masalah atau kesulitan yang dihadapi oleh murid
  • Diawali dengan menghimpun data yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi
  • Nasihat yang diberikan bersifat alternatif yangdapat dipilih oleh murid, disertai kemungkinan keberhasilan dan kegagalan
  • Penentuan keputusan diserahkan kepada murid, alternatif mana yang akan diambil
  • Hendaknya murid mau danmampu mempertanggung jawabkan keputusan yang diambilnya
  • Bimbingan Kelompok

 

Bimbingan kelompok merupakan bantuan terhadap murid yang dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok dilaksanakan dalam tiga kelompok, yaitu kelompok kecil (2-6 orang), kelompok sedang (7-12 orang), dan kelompok besar (13-20 orang) ataupun kelas (21-40 orang).

 

  • Konseling Kelompok
  •  
  • Konseling kelompok merupakan upaya bantuan kepada murid dalam rangka memberikan kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Prosedur konseling kelompok sama dengan bimbingan kelompok yaitu terdiri dari :
  •  
  • 1) Tahap pembentukan
  •  
  • 2) Tahap peralihan
  •  
  • 3) Tahap kegiatan
  •  
  • 4) Tahap pengakhiran
  •  
  • Pengajaran Remedial
  •  
  • Pengajaran remedial merupaka salah satu kegiatan utama dalam keseluruhan kerangka pola layanan bimbingan belajar, serta merupakan, rangkaian kegiatan lanjutan logis dari usaha diagnostik kesulitan belajar mengajar.
  •  
  • Strategi dan teknik pengajaran dapat dilakukan secara preventif, kuratif dan pengembangan. Tindakan pengajaran remedial dikatakan bersifat kuratif jika setelah program Proses Belajar Mengajar utama selesai diselenggarakan. Pendekatan preventif ditujukan kepada murid tertentu yang diperkirakan akan mengalami hambatan terhadap pelajaran yang akan dipenuhinya. Pendekatan pengembangan merupakan tindak lanjut dari upaya diagnostik yang dilakukan guru selama berlangsung Proses Belajar Mengajar.
  •  
  • Mengajar Bernuansa Bimbingan
  •  
  • Secara umum bimbingan yang dapat diberikan guru sambil mengajar adalah :
  •  
  • a. Mengenal dan memahami murid secara mendalam
  •  
  • b. Memberikaan perlakuan dengan memperhatikan perbedaan individual
  •  
  • c. Memperlakukan murid secara manusiawi
  •  
  • d. Memberi kemudahan untuk mengembangkan diri secara optimal
  •  
  • e. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan. [iv]
  •  

 

STUDI ANALISA KASUS

 

  • Mengkaji dari teori dan cara penangan yang ada terdapat kasusanak kelas 3 yang saat jam istirahat tidak pernah berbaur dengan teman-temannya
  • Mengenai cara penanganan kasus ini yakni bisa jadi, sang anak tidak diberi uang saku oleh orang tuanya dikarenakan keluarga sang anak tengah mengalami ekonomi yang kurang stabil, maka secara terpaksa sang anak berangkat sekolah tanpa mendapat uang saku, lalu sang anak malu jika harus meminta jajan kepada temannya. Langkah apa yang harus diambil bagi kita seorang guru SD? Kita perlu memberi tahu sang anak bahwa tidak apa-apa berangkat k esekolah tanpa adanya uang saku. Ada cara untuk mengantisipasinya, yakni dengan menyarankan peserta didik untuk membawa bekal dari rumah ke sekolah. Selain untuk menghemat uang jajan juga antisipasi adanya tubuh peserta didik kemasukan bahan yang berbahaya, maka dianjurkan untuk membawa bekal karna bekal yang dibawa dari rumah biasanya higienis. Dengan membawa bekal dari rumah dapat mengimbulkan rasa saling berbagi kepada teman yang lainnya pula
  • Mengenai anak  yang menyendiri akibat tidak cantik dan berkulit hitam, bagaimana cara kita sebagai guru SD untuk menangani masalah tersebut?
  • Yakni dengan cara memanggil sang anak dan memberi pengertian berupa nasehat bahwa manusia tidak semuanya sama dan memang diperlukan adanya pembeda agar dunia ini berwarna. Lalu guru membicarakan hal ini di kelas agar peserta didik yang lain ikut mendengar dan mulai berteman tanpa danya bulliying, sekecil apapun itu.

 

PENUTUP

 

  • Pengertian Bimbingan Pribadi Sosial

 

Bimbingan pribadi merupakan upaya untuk membantu individu dalam menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani. Sementara bimbingan sosial merupakan upaya untuk membantu individu dalam mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi budi pekerti luhur dan tanggung jawab. Bimbingan pribadi-sosial berarti upaya untuk membantu individu dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi konflik-konflik dalam diri dengan upaya mengatur dirinya sendiri di berbagai bidang.

 

  • Masalah Pribadi-Sosial
  • Masalah hubungan dengan teman, dengan dosen, serta staf, permasalahan sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal dan penyelesaian konflik
  • Strategi dan Teknik Bimbingan
  •  Jenis layanan dan struktur bimbingan
  • Layanan Dasar Bimbingan
  • Layanan Responsif
  • Layanan perencanaan Individual
  • Komponen Dukungan Sistem

 

Beberapa macam teknik bimbingan yang dapat digunakan untuk membantu perkembangan murid, yaitu :

 

1. Konseling Individual

 

2. Konsultasi

 

3. Nasihat

 

4. Bimbingan Kelompok

 

5. Konseling Kelompok

 

6. Pengajaran Remedial

 

 

 

REFERENSI

 

 Surya, M. (1988). Dasar-dasar Penyuluhan (konseling). Depdikbud Dirjen Dikti PPLPTK:Jakarta

 

Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, 2005, Landasan Bimbingan dan Konseling, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Artha, I Komang Juri, Bimbingan pribadi sosial

http://bkkonselor.weebly.com/bimbingan-pribadi-sosial.html (diakses pada 26 oktober 2019)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun