Mohon tunggu...
Putri FebbyLusita
Putri FebbyLusita Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menuju Desa Bersih dan Mandiri, Pembuatan Sabun dari Minyak Jelantah oleh Ibu-Ibu PKK Desa Pinggir, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali

20 Juli 2024   22:05 Diperbarui: 20 Juli 2024   22:29 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Pinggir, sebuah desa yang terletak di wilayah Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali, baru saja menjadi saksi dari inisiatif inovatif yang diprakarsai oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang bersama dengan ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Program ini bertujuan untuk memanfaatkan minyak jelantah yang sering kali dianggap limbah, menjadi produk bernilai ekonomi yaitu sabun cuci.

Minyak Jelantah Menjadi Berkah
Setiap rumah tangga di desa ini umumnya menghasilkan minyak goreng bekas atau minyak jelantah setelah memasak. Minyak jelantah adalah minyak bekas yang sudah digunakan untuk menggoreng makanan. Minyak ini biasanya dibuang begitu saja, yang tidak hanya mencemari lingkungan tetapi juga tidak memiliki nilai ekonomis. Padahal, minyak jelantah masih bisa dimanfaatkan untuk membuat sabun. Dengan pelatihan ini, diharapkan dapat mengurangi limbah rumah tangga sekaligus memberikan keterampilan baru kepada masyarakat desa, khususnya ibu-ibu PKK.

Pelaksanaan Pelatihan

Pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 15 Juli 2024 di Rumah Bapak ketua RT 05 Dukuh Pakisan, Desa Pinggir dengan partisipasi aktif dari mahasiswa KKN Universitas Negeri Semarang dan Ibu-ibu PKK. Berikut adalah tahapan pelaksanaannya:

1.  Pengenalan dan Sosialisasi

Mahasiswa KKN memberikan materi tentang bahaya limbah minyak jelantah dan manfaat ekonomis dari daur ulang minyak tersebut. Mereka juga menjelaskan pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga yang ramah lingkungan.

2. Praktik Pembuatan Sabun

Peserta Ibu-ibu PKK diajak langsung untuk mempraktikkan cara membuat sabun dari minyak jelantah. Prosesnya meliputi:

1. Persiapan Bahan dan Alat

  • Minyak jelantah yang sudah disaring sebanyak 250 ml.
  • Arang secukupnya
  • Daun pandan secukupnya
  • Soda api 33 gram
  • Air 100 ml
  • Pewarna, dan pewangi secukupnya
  • Alat yang digunakan antara lain baskom, sendok kayu, gelas plastik, dan cetakan sabun.

2. Pengolahan minyak jelantah

Minyak jelantah yang sudah terkumpul direndam dengan arang yang sudah panas. Memanaskan arang dengan cara membakar arang sampai terdapat bara bara api lalu masukkan ke minyak jelantah direndam selama 24 jam. Setelah 24 jam saring minyak jelantah untuk memisahkannya dengan arang. Lalu panaskan minyak jelantah dengan memasukkan daun pandan 2-3 lembar untuk mengurangi bau sangit arang.

3. Pencampuran

Minyak jelantah yang sudah diolah atau sudah direndam arang selama 24 jam dicampur dengan larutan soda api yang sudah dilarutkan dalam air(pelarutan soda api oleh air dengan memasukkan soda api ke dalam air jangan sebaliknya). Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati karena soda api bersifat korosif.

4. Penambahan Pewarna dan Pewangi

Setelah campuran homogen, pewarna dan pewangi ditambahkan sesuai selera.

5. Pencetakan dan Pengeringan

Campuran sabun kemudian dicetak dan dibiarkan mengering selama beberapa hari (2-3 hari) hingga siap digunakan.

Manfaat

Pelatihan ini memiliki beberapa manfaat yaitu :

  • Pengurangan limbah minyak jelantah
  • Pemberdayaan keterampilan baru kepada ibu-ibu PKK
  • Dapat menghasilkan pendapatan ekonomi kepada pemberdayaam masyarakat di desa
  • Meningkatkan kepedulian lingkungan akibat dampak minyak jelantah yang dibuang sembarangan
  • Memberi kesadaran kepada masyarakat tentang bahaya minyak jelantah terhadap kesehatan tubuh.

Kesimpulan

Pelatihan pembuatan sabun dari minyak jelantah yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Unnes Giat 9 bersama ibu-ibu PKK di desa Pinggir merupakan langkah kecil namun signifikan dalam mengelola limbah rumah tangga dan memberdayakan ekonomi masyarakat. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi agar terciptanya lingkungan yang bersih dan masyarakat yang lebih sejahtera. Dengan semangat gotong-royong dan kekeluargaan, Desa Pinggir, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali kini menjadi lebih bersih, sehat, dan mandiri secara ekonomi berkat inovasi pembuatan sabun dari minyak jelantah oleh ibu-ibu PKK.

Unnes Giat 9 Desa Pinggir
Unnes Giat 9 Desa Pinggir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun