Mohon tunggu...
Putri EkaSari
Putri EkaSari Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawati

Semoga menulis menjadikan amal shalih yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen : Ojol dan Penumpang Misterius

19 Desember 2024   22:25 Diperbarui: 20 Desember 2024   06:18 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa orang penumpang sebelumnya, rasanya senang diajak mengobrol, namun kelihatannya penumpangku kali ini seorang yang tak banyak cakap. Terbaca dari jawaban perempuan itu singkat.

"Iya.." Hanya satu kata saja yang digunakannya.

Jawaban singkat itu tak ku ambil pusing. Motorku pun terus melaju  di atas jalan bergelombang, yang sepertinya terasa jauh sekali. 

Padahal katanya hanya 6km, kok tak sampai juga ke tujuan ya. Batinku dalam hati.

Ban motorku terus meliuk ke kanan dan kekiri. Mataku pun harus benar-benar melotot ke arah jalan, agar tak salah ambil jalan ini yang minim penerangan. Alih-alih ban terantuk bebatuan yang runcing.

hops.id - ojek online
hops.id - ojek online

Jika salah yang ada bukan untung dapat cuan, malah buntung. Memperbaiki motor tua ini lagi, tanpa ada hasil dari begadang tengah malam, demi mencari rezeki.

Atau seharusnya memang sebaiknya aku mendengarkan nasihat kakakku yang selayaknya Ibu, selepas orangtuaku meninggal ya?

Agar aku menghindari begadang tengah malam, seperti dalam lagu Bang Rhoma Irama. Begadang jangan begadang, kalau tiada artinya. Begadang boleh saja kalau ada perlunya..

Hihihi hatiku mulai bernyanyi mengusir bayangan, serta omelan kakakku yang cerewet di rumah. Dengan bernyanyi kadang memang bisa mengusir rasa kantuk dan jenuh yang menyiksa kala di perjalanan.

Ah.. kalau dipikir, aku begadang begini kan mencari rezeki, demi anak dan istri. Peluang ojek di malam hari lebih sedikit saingan dibandingkan siang hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun