Pantaslah jika orang bilang, berkata baik atau diam. Dan peribahasa pun mengatakan, mulutmu harimaumu..
Maka itu hendaknya kita berhati-hati dalam berkata-kata. Karena yang baik atau buruk bisa saja terjadi kepada kita.
Terngiang dalam ingatanku, kala SMA dahulu. Aku berkata pada diri, ingin bisa ke luar Negeri. Sebuah impian yang kemudian ku tulis di selembar kertas, di tempel pada dinding kamar dekat pintu.
Sehingga praktis tiap lewat pintu, aku akan melewati dan membaca kata-kata tersebut sambil tersenyum. Membayangkannya saja sudah terasa menyenangkan.
Padahal di kala itu uang saja belum ku miliki. Untuk minta ke orang tua pun terasa tak mungkin, karena hidup yang pas-pasan.
Namun kata 'Ingin ke Luar Negeri' seolah memecut hatiku begitu dalam dan membekas. Mengajarkan tentang mimpi yang dapat diwujudkan dengan keyakinan, berbalut doa pada Sang pencipta dan tekad kuat untuk berusaha menggapainya.
Karena tentu Doa tanpa usaha adalah nihil adanya. Dan sebaliknya, usaha tanpa doa adalah bentuk kesombongan manusia.
Hingga akhirnya, kata itupun menjadi kenyataan. Beberapa tahun setelah bekerja, aku berhasil menjejakkan kaki di luar Negeri pertama. Sebuah Negara yang terdekat dengan Indonesia, yaitu Singapura.
Jalan-jalan ke Luar Negri dengan budget teramah di kantongku saat itu. Karena untuk ke sana, aku mendapatkan tiket promo, sehingga penerbangan yang hanya 1 jam ke luar Negeri terasa begitu dekat.
Di sana, aku dan sahabatku mengeksplorasi berbagai tempat hits di Singapura dengan bus dan MRT. Mengunjungi berbagai kawasan ikonik Singapura.Â
Diantaranya Marina Bay, Esplanade dan sekitarnya. Tak lupa ke Universal studio, Garden By the Bay tempat pohon buatan raksasa seperti di film avatar.