Mohon tunggu...
Putri EkaSari
Putri EkaSari Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawati

Semoga menulis menjadikan amal shalih yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Money

Tehnik 'jualan' handal ala Film The Wolf of Wall Street

7 November 2024   08:24 Diperbarui: 7 November 2024   23:30 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Film The Wolf of Wall Street ini ditayangkan pada 2013, dibintangi oleh Leonardo DiCaprio sebagai tokoh utama, Jordan Belfort. 

Memang tampaknya Film ini kurang memiliki peringkat yang baik. Karena beberapa adegan vulgarnya. 

Saya pun hanya menonton alur cerita dan membaca review nya saja di medsos. 

Namun kita dapat mengambil pelajaran, dan menggaris bawahi hikmah yang baiknya saja. Terutama dari adegan SELL ME THIS PEN pada film ini adalah adegan yang perlu ditiru sebagai tehnik handal, 'JURUS AJAIB' di DUNIA SALES/MARKETING.

Pelajaran berharga buat saya tentunya, yang setiap hari bergelut dengan customer, klien dengan segudang permintaan.

Film ini berlatar tahun 1987, dimana Jordan Belfort (Leonardo DiCaprio) mendapatkan pekerjaan sebagai pialang saham Wall Street untuk perusahaan pertamanya yaitu L. F. Rothschild. Ia bekerja di bawah pengawasan bos nya, dan kemudian memiliki perusahaan sendiri.

Pada salah satu scene "Sell Me This Pen" di film The Wolf of Wall Street ini, berkisah tentang Leonardo DiCaprio (Jordan Belfort) yang meminta seseorang untuk menjual pena ke dia, adegan ini menjadi adegan ikonik, epik yang memberi pelajaran dasar soal sales dan teknik persuasi.

Di adegan ini, Belfort menunjukan kalo buat jual sesuatu, sales person harus bisa menciptakan kebutuhan di calon pembeli. Contohnya, ia meminta sales buat jual pena, kemudian sales-nya meminta Belfort menulis sesuatu (bikin kebutuhan). Langsung Belfort memberitahu jika calon pembeli harus merasa kalo produk itu memang dibutuhin banget.

Makna Utama dari Adegan Ini:

1. Membangun Kebutuhan.

Tanpa rasa butuh, pelanggan tak akan tertarik beli, sehebat apa pun produknya. Jadi sales harus bisa nemuin atau bikin masalah yang bisa dipecahin sama produk yang dijual.

2. Fokus ke Manfaat, Bukan Fitur. 

Jual pena tuh bukan cuma soal jelasin kelebihan pena, tapi lebih ke gimana pena itu bisa memenuhi kebutuhan atau jadi solusi yang pas buat pembeli.

3. Pahami Audiens.

Inti penjualan adalah mengerti apa yang calon pembeli butuhkan. Sales harus paham lebih dalam soal pelanggan untuk kasih solusi yang tepat.

Beberapa trik ini di Implementasi di Dunia Sales dan Marketing:

1. Pendekatan Problem-Solving.

Tim sales perlu baca kebutuhan konsumen dulu sebelum menawarkan produk. Kalau pelanggan butuh solusi cepat buat dicatat. Sales yang oke tidak akan bahas soal tinta pena, tapi lebih ke bagaimana pena ini bikin nulis jadi cepet dan nyaman.

2. Consultative Selling.

Mirip teknik Belfort yang "menciptakan kebutuhan". Dalam consultative selling, sales harus bertindak kayak konsultan. Identifikasi masalah, dan menawarkan solusi spesifik.

3. Targeted Marketing.

Di marketing, pendekatan ini dipakai untuk memahami personal pelanggan. Dan membuat promosi, kampanye yang pas serta menarik sesuai kebutuhan mereka.

Contoh: Target pasar Mie Gacoan tentu berbeda dengan pasar Mie Golden Lamian kan? Meskipun sama-sama restoran bakmi.

4. Creating Urgency.

Teknik umum di sales, yaitu membuat urgensi atau keterbatasan produk. Sehingga calon pembeli merasa sangat "butuh" produk itu. 

Sama seperti di film, Belfort mencoba membuat kebutuhan mendesak buat pena. Di marketing juga ada yang namanya "limited time offer" atau "stok terbatas."

Biasanya trik ini dipakai pada brand terkenal yang menawarkan eksklusivitas secara personal. Misalnya strategi pemasaran salah satu tas Hermes, yang sengaja dibuat hanya beberapa pcs di Dunia (Limited stock). Sehingga terkesan pemiliknya adalah orang yang 'istimewa' karena memiliki barang yang langka.

5. Customer-Centric Sales Training.

Sales yang sukses adalah yang bisa beradaptasi sama kebutuhan calon pembeli. Banyak perusahaan kasih training khusus biar tim sales lebih customer-centric, pake teknik "Sell Me This Pen" buat selalu paham perspektif pembeli.

Nah kompasianer, menurut kamu gimana strategi Belfort ini? apakah cocok buat ide jualan produk kamu?

Menurut saya, ada satu tehnik jualan yang mungkin ga ada di film ini. Yaitu niat untuk mencari keberkahan, atas apa yang dijual oleh seorang sales. Sebaiknya, seorang sales juga menjual produk yang tak hanya baik, tapi juga bermanfaat dan membawa keberkahan untuk banyak orang. Hehe ini mungkin hanya sisi pemikiran saya saja yang agak konvensional ya..

Disadur dari : Coach Saiful Islam dan Google.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun