Mohon tunggu...
Putri EkaSari
Putri EkaSari Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawati

Semoga menulis menjadikan amal shalih yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Money

Tehnik 'jualan' handal ala Film The Wolf of Wall Street

7 November 2024   08:24 Diperbarui: 7 November 2024   23:30 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Contoh: Target pasar Mie Gacoan tentu berbeda dengan pasar Mie Golden Lamian kan? Meskipun sama-sama restoran bakmi.

4. Creating Urgency.

Teknik umum di sales, yaitu membuat urgensi atau keterbatasan produk. Sehingga calon pembeli merasa sangat "butuh" produk itu. 

Sama seperti di film, Belfort mencoba membuat kebutuhan mendesak buat pena. Di marketing juga ada yang namanya "limited time offer" atau "stok terbatas."

Biasanya trik ini dipakai pada brand terkenal yang menawarkan eksklusivitas secara personal. Misalnya strategi pemasaran salah satu tas Hermes, yang sengaja dibuat hanya beberapa pcs di Dunia (Limited stock). Sehingga terkesan pemiliknya adalah orang yang 'istimewa' karena memiliki barang yang langka.

5. Customer-Centric Sales Training.

Sales yang sukses adalah yang bisa beradaptasi sama kebutuhan calon pembeli. Banyak perusahaan kasih training khusus biar tim sales lebih customer-centric, pake teknik "Sell Me This Pen" buat selalu paham perspektif pembeli.

Nah kompasianer, menurut kamu gimana strategi Belfort ini? apakah cocok buat ide jualan produk kamu?

Menurut saya, ada satu tehnik jualan yang mungkin ga ada di film ini. Yaitu niat untuk mencari keberkahan, atas apa yang dijual oleh seorang sales. Sebaiknya, seorang sales juga menjual produk yang tak hanya baik, tapi juga bermanfaat dan membawa keberkahan untuk banyak orang. Hehe ini mungkin hanya sisi pemikiran saya saja yang agak konvensional ya..

Disadur dari : Coach Saiful Islam dan Google.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun