Pak Raden itu adalah Bosku..
Oleh: Putri Eka Sari
"Go**** Idiot.." Kata itu kembali dilayangkan kepadaku..Â
Masuk ke dalam telinga lalu menembus ke hati, di panas terik ini. Rasanya membakar jiwa, karena seharian ini sudah beberapa kali aku di semprot oleh Bos ku.
Aku hanya tertunduk kelu dalam diam, tak bisa membalas bosku yang sedang marah. Juga tak bisa membantah.
Diam adalah cara terbaik agar amarahnya tak semakin menyala. Jika menyahut sedikit tanpa dipinta, tentu api amarah akan semakin membara. Layaknya menambah kayu bakar ke dalam api.
"Itu ga benar Res, mana bisa diproses seperti itu tagihannya" Ujar Bosku
"Masa gitu aja ga bisa Res.. Sana perbaiki!" Katanya lagi sambil menggebrak meja. Begitu kerasnya hingga dinding di sebelahku terasa ikut bergetar.
"Iya Pak, maaf" Kataku lirih sambil menunduk. Tak beringsut, beranjak melirik ke arah Bosku.
Saat Pak Bayu beranjak pergi. Akhirnya jantungku baru terasa berdetak lagi.
Tabiatnya yang galak dan pemarah membuat semua orang takut padanya. Tak jarang sekali dua kali aku dibentaknya dalam sehari. Sepertinya hampir semua kerjaku tidak benar, salah di matanya.