Mohon tunggu...
Putri EkaSari
Putri EkaSari Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawati

Semoga menulis menjadikan amal shalih yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Momen 'Masuk Kamar Operasi' sebagai Muhasabah Diri

2 Agustus 2024   07:46 Diperbarui: 12 Agustus 2024   01:06 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Ruang operasi. (Thinkstockphotos via kompas.com)

Di sana saya dikepung oleh kabel-kabel yang berhubungan dengan monitor jantung, selang serta masker oksigen yang menutupi mulut, juga berbagai kabel lainnya.  

Apalagi beberapa kali saya mengalami bius lokal di kamar operasi, sehingga jelas terlihat saat-saat yang terjadi. Kemudian mendengar berbagai percakapan dokter dan perawat di sana.

Dalam bayangan tergambar jelas posisi para dokter serta perawatnya dalam ruang kamar. Sambil berharap cemas, agar dokter tidak salah sayat jaringan yang ada di tubuh, atau keliru memakai pisau bedah, karena dapat berakibat fatal.

Dalam hati, saya hanya bisa berdoa dan berzikir dengan khusyuk. Agar Allah melancarkan dan memudahkan dokter melakukan proses operasi. 

Sehingga tak ada hal yang terlewatkan dari berbagai standar kerja operasi yang dilakukan.

Tak terbayangkan jika saat operasi, Allah  tidak melancarkan. Bisa saja dokter grogi, atau galau di meja operasi. 

Mungkin teringat anak di rumah, ada masalah lain dengan pasangan, orang tua ataupun teman. 

Dan emosi di luar itu masih terbawa ke meja operasi. Dokter pun  juga manusia seperti lainnya, ia juga memiliki masalah, dan bisa khilaf.

Jadi saya pun tetap terus berzikir tanpa putus dalam diam. Berharap hanya kepada Allah, berfikir positif bahwa dokter adalah tenaga ahli di bidangnya.

Sehingga tidak akan salah sayat, salah potong ataupun salah prosedur selama menjalani operasi.

Hal yang ramai dikenal dengan istilah Mal Praktik. Sebuah kelalaian dalam standar profesional yang menyebabkan seorang pasien menderita kerugian (Wikipedia).   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun