Untungnya, Ku bisa rasa Hal-hal baik yang datangnya belakangan..
Ada waktu-waktu, Â
Hal buruk datang berturut
Semua yang tinggal, juga yang hilang
Seberapapum absurdnya pasti ada makna
Maka saya pun belajar dan berfikir, lewat fasa patah hati ini. Allah sedang menempa saya dengan rasa kecewa. Menguatkan hati agar bisa melewati fasa kehidupan yang lain.
Allah meminta saya untuk bersabar dan memantaskan diri dengan seseorang yang lebih baik, hal yang lebih indah dan lebih cocok dengan karakter saya.
Perjalanan patah hati mengajarkan saya. Untuk melewati fasa tersebut, dengan tetap yakin dan berprasangka baik. Bahwa Allah sudah menyiapkan sesuatu yang lebih baik.
Prasangka baik itu membuat afirmasi positif kepada diri. Sehingga dapat menarik kebaikan lain di sekitarnya, layaknya magnet.
Karena diri kita bagai sebuah magnet, jika tidak sesuai dengan pasangan. Tentu akan bersifat tolak menolak. Jika sudah terjadi ketidakcocokan satu sama lain yang tidak memiliki titik temu dan jalan keluar. Maka memang sebaiknya berpisah menjadi jalan terbaik.
Kemudian Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik. Itulah Jodoh yang sudah Allah tuliskan dalam kitab perjalanan manusia, saat dalam kandungan ibundanya.