Mohon tunggu...
Putri Dwi aningsih
Putri Dwi aningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - saya sebagai mahasiswa di universitas muhammadiyah jakarta

saya seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Buton Selatan

7 Januari 2024   20:20 Diperbarui: 7 Januari 2024   20:22 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

lima

no'o

picu

walu

siua

omp

     Hingga tahun 2000-an, bahasa Cia-Cia adalah bahasa lisan yang digunakan warga Cia-Cia. Pada Agustus 2009, Wali Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, memutuskan untuk mengadaptasi aksara hangeul dari Korea menjadi aksara Cia-Cia karena bahasa ini tidak punya aksara sendiri. Bahasa Cia-Cia adalah bahasa tutur yang memiliki sekitar 93.000 penutur. Karena menggunakannya sebagai bahasa lisan, masyarakat Cia-Cia tidak memiliki budaya tulis untuk bahasanya ini. Satu-satunya tradisi tulis masyarakat Cia-Cia ditemukan dalam kutika, yaitu semacam coretan-coretan yang ditorehkan pada sepotong papan kayu atau kertas yang mirip simbol. Kutika umumnya dimiliki orang yang dituakan dalam masyarakat.

     Mikka Wildha Nurrochsyam, peneliti pada Pusat Penelitian dan Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan, Kemendikbud mencatat, kebijakan menggunakan aksara Korea bermula dari Simposisum Internasional Pernaskahan ke-9, 5-8 Agustus 2005 silam. Usai simposium, para peserta melakukan wisata keliling kota. Saat itu, ahli bahasa Malaysia dan Ketua Departemen Hunminjeonggueum Masyarakat Korea Chun Taihyun berkelakar bahwa bahasa lokal yang ia dengar di sana mengingakan pada Korea. Chun Taihyun mengatakan, aksara hangeul dapat digunakan sebagai aksara untuk bahasa Cia-Cia yang sedang mengalami kepunahan. Pernyataan inilah yang segera direspons positif oleh Wali Kota Baubau.

     Pemerintah Kota Baubau lalu mengeluarkan kebijakan untuk mengadaptasi aksara Korea menjadi aksara Cia-Cia. Wali Kota mengimbau untuk mendokumentasikan budaya masyarakat Cia-Cia dengan aksara Cia-Cia. Dengan aksara baru ini, harapannya, bahasa, karya sastra, cerita rakyat, sejarah dan budaya masyarakat Cia-Cia diharapkan dapat didokumentasikan dengan baik. Sejak itu, beberapa papan nama jalan di kecamatan Sorawolio ditulis dengan aksara Korea. Pemerintah Kota Baubau juga menerapkan kebijakan pembelajaran aksara Cia-Cia yang notebene aksara hangeul dari Korea itu untuk masuk dalam kurikulum muatan lokal. Pembelajaran muatan lokal telah dilaksanakan di dua SD di Sorawolio dan Bugi.

      Aksara-aksara tradisional pada dasarnya adalah aksara yang paling sesuai untuk menuliskan bahasa aslinya, sekaligus menjadi alat pemelihara bahasa itu sendiri, seperti dikutip dari Aksara-Aksara di Nusantara: Seri Ensiklopedia oleh Ridwan Maulana. Bila suatu komunitas bahasa tidak atau belum memiliki sistem tulisan, sudah waktunya untuk memulai gerakan literasi dan pengentasan buta aksara. Di sisi lain, upaya membuat aksara sendiri untuk suatu komunitas tidak mudah dan mahal. Karena itu, menggunakan sistem tulisan yang sudah digunakan secara luas adalah alternatif terbaik untuk menjaga bahasa dan mengembangkan budaya literasi. Harapannya, upaya ini dapat meningkatkan kesempatan komunitas adat tersebut untuk menempuh pendidikan, bertukar informasi, dan mengemukakan gagasan.

     Berdasarkan panduan UNESCO dalam penulisan bahasa yang tidak tertulis, Writing Unwrittern Languages, A Guide to the Process, ada beberapa elemen kunci untuk mengembangkan sistem tulisan untk sebuah komunitas adat. Elemen ini berlaku baik dalam menerapkan kembali sistem yang sudah ada, maupun menerapkan aksara hasil ciptaan baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun