Mohon tunggu...
Putri CahyaDinalhaq
Putri CahyaDinalhaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menulis dan berkarya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perbandingan Pengaruh Pemberian Monosodium Glutamate dan Garam Dapur terhadap pertumbuhan Tanaman Cabai (Capsicum annum L.)

28 November 2021   18:36 Diperbarui: 2 Desember 2021   11:59 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Perbandingan Pengaruh Pemberian Monosodium Glutamate dan Garam Dapur terhadap pertumbuhan Tanaman Cabai (Capsicum annum L.)

Penulis : Putri Cahya Dinalhaq

Abstract 

Chili (Capsicum annuum L.) is a very popular plant in Indonesia. Care for chili plants needs to be done to increase plant growth and fruit quality. 

The purpose of this study was to compare the effect of monosodium glutamate (MSG) and table salt (NaCl) on chili plant growth. 

Monosodium glutamate (MSG) and table salt (NaCl) both contain sodium (Na) which is believed to have a good influence on the growth of chili plants. The administration of MSG and NaCl in chili plants used different concentrations, namely 10 grams and 15 grams. 

The results showed that MSG had a good effect on the growth of chili plants such as plant height, amount of flowers, and amount of fruit. 

Meanwhile, NaCl does not have a good influence on the growth of chili plants because too high salt content can cause plants to experience osmotic stress, nutrient imbalances, ion toxicity, and oxidative stress and also result in a decrease in the ability of plants to absorb water so that it can inhibit the photosynthesis process and affect metabolic processes. (Kristiono, et al, 2013). 

Keywords: Chili, Monosodium Glutamate (MSG), Kitchen Salt (NaCl) Abstrak Cabai (Capsicum annuum L.) adalah tanaman yang sangat populer di Indonesia. Perawatan pada tanaman cabai sangat perlu dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman dan kualitas buah. 

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan pengaruh pemberian monosodium glutamate (MSG) dan garam dapur (NaCl) pada pertumbuhan tanaman cabai. 

Monosodium glutamate (MSG) dan garam dapur (NaCl) keduanya memiliki kandungan natrium (Na) yang dipercaya dapat memberikan pengaruh yang baik pada pertumbuhan tanaman cabai. 

Pemberian MSG dan NaCl pada tanaman cabai menggunakan konsentrasi yang berbeda yaitu 10 gram dan 15 gram. Hasil penelitian menunjukan bahwa MSG berpengaruh baik pada pertumbuhan tanaman cabai seperti tinggi tanaman, jumlah bunga, dan jumlah buah. 

Sedangkan NaCl tidak memberikan pengaruh yang baik pada pertumbuhan tanaman cabai karena kadar garam terlalu tinggi dapat menyebabkan tanaman mengalami cekaman osmotik, ketidakseimbangan hara, toksisitas ion dan cekaman oksidatif dan juga mengakibatkan penurunan kemampuan tanaman dalam penyerapan air sehingga dapat menghambat proses fotosintesis dan mempengaruhi proses metabolisme (Kristiono, et al,2013). Kata Kunci : Cabai, Monosodium Glutamate (MSG), Garam Dapur (NaCl)

 PENDAHULUAN 

Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan tumbuhan dari suku solanaceae yang berasal dari benua Amerika. Cabai memiliki berbagai macam jenis yakni cabai besar, cabai merah, cabai keriting, cabai rawit dan paprika (Nurfalah,2010 dalam Muswiatul et al.,2018). 

Menurut Tarigan dan Wiryanta (2007) tanaman cabai secara umum dapat dikelompokkan atau diklasifikasikan sebagai berikut: Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Tubiflorae Keluarga : Solanaceae Genus : Capsicum Spesies : Capsicum annuum L. Cabai (Capsicum annuum l.) adalah tumbuhan yang biasanya berumur hanya semusim, memiliki bunga tunggal dan mahkota berwarna putih atau ungu, bunga dan buah muncul di setiap percabangan, warna buah setelah masak bervariasi dari merah, jingga, kuning atau keunguan, posisi buah menggantung. 

Cabai sering digunakan sebagai bumbu makanan oleh masyarakat. Rasa pedas pada cabai disebabkan karena kandungan capsaicin yang terkandung pada cabai. Cabai juga mengandung vitamin A, B1,C, protein, lemak, karbohidrat, kalori dan kalsium. Cabai merupakan tanaman yang menjanjikan karena dapat memberikan keuntungan yang menarik. 

Untuk menjaga kualitas tanaman agar menghasilkan buah yang baik perlu adanya perawatan selama masa panen hingga pascapanen. 

Monosodium Glutamate (MSG) merupakan bahan yang digunakan sebagai penyedap rasa makanan. MSG adalah garam natrium (Na) yang memiliki ikatan dengan asam amino berupa asam glutamate (Nuryani dan Jinap,2010). Bahan baku pembuatan MSG yaitu tetes tebu sebagai sumber karbohidrat (Said, 1991). 

Proses pembuatan MSG yaitu dengan proses fermentasi dari tetes gula (molasses) oleh bakteri Brevibacterium lactofermentum. Pada proses fermentasi, hasil awalnya akan menghasilkan asam glutamate setelah itu ditambahkan soda (Sodium Carbonate), sehingga menghasilkan Monosodium Glutamate (MSG). 

MSG yang terjadi ini, kemudian dimurnikan dan dikristalisasi, sehingga merupakan serbuk kristal murni yang siap dijual di pasar (Sukmana, 2001). 

MSG memiliki kandungan natrium (Na) yang berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan3 tanaman baik secara vegetatif maupun generatif. Kandungan mineral yang terdapat pada MSG dapat juga meningkatkan kesuburan tanah baik secara fisik, kimia maupun biologi. 

Garam dapur (NaCl) merupakan kristal berwarna putih yang biasa digunakan sebagai penyedap makanan dengan memberikan rasa asin. Garam dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu garam dapur dan garam industri. Yang membedakan keduanya yaitu kadar NaCl dan spesifikasi mutunya. Komposisi garam menurut SNI nomor 01-3556-2000 yaitu mengandung natrium klorida, air, iodium sebagai KIO3. Oksida besi (FeO3), Kalsium, magnesium, sulfat (SO4) - , cemaran logam (Pb, Cu, Hg, As). Kandungan natrium, magnesium, kalsium dipercaya dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. 

Na memiliki fungsi sebagai regulator nitrat reduktase, pembukaan stomata, akumulasi asam oksalat, sintesa dan kadar asam amino seperti prolin dan betain, komposisi mineral K, Na, Ca, dan Mg (Tisdale et al., 1990; Batra dan Dikshit, 1994; Benlloch et al., 1994; Porcelli et al., 1995). Kesuburan tanaman sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah. 

Pertumbuhan tanaman umumnya meliputi peningkatan jumlah komponen tumbuh, (protoplasma) yang menyebabkan peningkatan ukuran sel dan akhirnya terjadi pembelahan sel. Saat air, CO2 dan garam-garam anorganik dirubah menjadi komponen-komponen tumbuh, disitulah terjadi peningkatan protoplasma. 

Unsur hara juga sangat mempengaruhi tingkat kesuburan tanaman. Kesuburan tanah yang juga mempengaruhi kesuburan tanaman tersebut sudah dijelaskan dalam Al-Quran surat Al A'Raf ayat 58 yang artinya : "Tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur seizin Tuhannya. 

Adapun tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami jelaskan berulang kali tandatanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur." Dalam ayat tersebut dijelaskan tanaman yang tumbuh subur ataupun tidak, semuanya atas kehendak dari Allah SWT. 

BAHAN DAN METODE

Penanaman benih cabai menggunakan benih yang berkualitas. Sebelum melakukan penanaman benih direndam selama 15 menit pada air bersih. Benih yang digunakan yaitu benih yang tenggelam. Benih cabai ditanam dalam polybag ukuran 35 x 35 cm dengan media tanah. 

Selama masa penanaman, dilakukan perawatan terhadap tanaman cabai yaitu dengan melakukan penyiraman dan pembersihan gulma tanaman. 

Pada polybag 1 dan 2 ditanami tanaman cabai dengan pemberian MSG, pada polybag ke 3 dan 4 ditanami tanaman cabai dengan pemberian garam dapur (NaCl). Penyiraman MSG dan garam dapur (NaCl) dilakukan dengan konsentrasi yang berbeda yaitu : Polybag 1 : Monosodium Glutamate (MSG) 10 gram Polybag 2 : Monosodium Glutamate (MSG) 15 gram Polybag : Garam dapur (NaCl) 10 gram Polybag 4 : Garam dapur (NaCl) 15 gram Waktu apikasi MSG dan NaCl dilakukan pada fase vegetatif tanaman yaitu umur 14 HST. Variabel pengamatan dalam penelitian ini meliputi, tinggi tanaman, jumlah bunga dan jumlah buah. 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Grafik 1. Grafik Pertumbuhan Tanaman Cabai Berdasarkan hasil pengamatan pada polybag 1 dan 2 yang disiram dengan MSG terdapat pengaruh nyata pada pertumbuhan tanaman cabai meliputi semakin bertambah tinggi tanaman, jumlah buah dan jumlah bunga. 

Perbedaan konsentrasi MSG yang diberikan pada tanaman cabai sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Semakin tinggi konsentrasi yang diberikan semakin baik pertumbuhan tanaman cabai. Pemberian MSG memberikan pengaruh yang baik pada pertumbuahan tanaman karena MSG mengandung nitrogen yang berperan dalam pertumbuhan vegetatif tanaman terutama pada pertumbuhan daun (Dinda et al.,2019). 

Kandungan nitrogen pada MSG juga sangat berperan penting dalam meningkatkan tingi tanaman (Febri et al.,2018). MSG memiliki kandungan yang berperan sebagai hormone perangsang tumbuh salah satunya giberelin yang dapat memacu keanekaragaman fungsi sel sehingga sel yang awalnya diarahkan untuk pertumbuhan tunas daun dapat dialihkan untuk pertumbuhan tunas bunga, dan pertumbuhan diameter pada suatu batang tanaman. 

Pada polybag 3 dan 4 yang diberikan penyiraman garam dapur NaCl, ternyata dapat menghambat pertumbuhan tanaman cabai, karena NaCl yang diberikan pada fase vegetatif tanaman dapat menghambat proses penyerapan air dan unsur hara pada tanaman sehingga mengakibatkan pertumbuhan tanaman kurang maksimal dan menjadi kerdil. Pemberian konsentrasi NaCl pada tanaman juga sangat berpengaruh pada pertumbuhan tanaman cabai. 

Semakin tinggi konsentrasi garam dapur (NaCl) 48 55 38 32 15 26 24 10 38 42 36 30 0 10 20 30 40 50 60 Polybag 1 Polybag 2 Polybag 3 Polybag 4 Grafik Pertumbuhan Tanaman Cabai Tinggi Tanaman Jumlah Buah Jumlah Bunga P.C. Dinalhaq,Lianah,E.Purnomo 5 yang diberikan, pertumbuhan tanaman cabai semakin menurun. 

Tanah yang memiliki kadar garam terlalu tinggi dapat menyebabkan tanaman mengalami cekaman osmotik, ketidakseimbangan hara, toksisitas ion dan cekaman oksidatif dan juga mengakibatkan penurunan kemampuan tanaman dalam penyerapan air sehingga dapat menghambat proses fotosintesis dan mempengaruhi proses metabolisme (Kristiono, et al,2013). P

ada kondisi kekurangan air pada tanaman merespon dengan mengurangi laju transpirasi untuk penghematan air. Mekanisme yang dapat mengurangi laju transpirasi yaitu dengan penutupan stomata dan luas permukaan daun menjadi kecil dengan penggulungan daun (Fischer & Fukai,2003). 

Respon penutupan stomata sebagai adaptasi adanya cekaman dilakukan dengan memproduksi hormone ABA (Asam abisat) dari sel-sel daun (Sujinah & Jamil,2016). Pada kondisi salinitas tinggi dapat menghambat penyerapan unsur kalium sehingga juga memungkinkan terjadinya penurunan berat buah. 

KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian ini yaitu monosodium glutamate (MSG) memberikan pengaruh nyata pada pertumbuhan tanaman cabai (Capsicum annuum L.) sedangkan garam dapur (NaCl) justru dapat menghambat pertumbuhan tanaman cabai ditandai dengan adanya perbedaan tinggi tanaman, jumlah buah, dan juga jumlah bunga. 

Kedua bahan sama-sama memiliki kandungan natrium tetapi terdapat perbedaan hasil jika diberikan ke tanaman dikarenakan kadar natrium (Na) yang ada pada garam lebih tinggi dibandingkan kadar natrium yang ada pada MSG. Natrium dalam jumlah yang banyak akan mengganggu pertumbuhan tanaman sebaliknya Natrium dalam jumlah yang sedikit justru dibutuhkan oleh tanaman. 

DAFTAR PUSTAKA

Bagus Handoyo, H. L. (2018). Aplikasi Garam (NaCl) Untuk Meningkatkan Produksi Padi (Oryza sativa L) Varietas Situ Bagendit Di Tanah Litosol Banyuwangi. Agritrop, Vol. 16 (2): 197 - 204, 8. 

Dinda V. Bela, S. L. (2019). MSG-Manfaat Micin Untuk Tanaman Padi (Mantap) Sebagai Pangan Yang Bebas Bahan Kimia Dan Ramah Lingkungan Guna Menjaga Kesehatan Masyarakat Menuju Indonesia Berkemajuan. Prosiding Seminar Nasionallahan Suboptimal 2019, Palembang 4-5 September 2019, 6. Dr.Sc.Agr. 

N. Nurlaeny, I. (2015). Bahan Organik Tanah Dan Dinamika Ketersediaan Unsur Hara Tanaman. Bandung: Unpad Press. 

Febby Mardhiana, S. S. (2018). Pengaruh Konsentrasi Dan Waktu Aplikasi NaCl Terhadap Hasil dan Mutu Cabai Merah (Capsicum annum L.). Agriprima, 8. Hutasoit, L. (2019). Pengaruh Pemberian MSG (Monosodium Glutamate) Dalam Pembuatan Pupuk Cair Urin Sapi Terhadap Pertumbuhan Tanaman Seledri (Apium Graveolens L.). Skripsi, 161. 

Junandi, M. (2019). Pengaruh Cekaman Salinitas Garam Nacl Terhadap Pertumbuhan Kacang Tunggak (Vigna Unguiculata L. Walp) Pada Tanah Gambut. Protobiont Vol. 8 No. 3 : 101 - 105, 5. 

Nadela Agitaria, M. I. (2020). Pengaruh Pemberian Monosodium Glutamate Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L.). Jurnal Indobiosains. Vol. 2 No. 1 , 7. 

Nasamsir. (2013). Efek Pemberian Kombinasi Garam Dapur Dan Pupuk Nitrogen Terhadap Pertumbuhan Bibit Karet (Hevea Brasilliensis Muell.Arg.) Di Polibag . Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.13 No.4, 7. Sherly Sisca Piay, A. T. (2010). Budidaya Dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.). Ungaran. 

Undang, M. S. (2015). Identifikasi Spesies Cabai Rawit (Capsicum Spp.) Berdasarkan Daya Silang Dan Karakter Morfologi. J. Agron. Indonesia 43 (2) : 118 - 125, 8. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun