Pemberian MSG dan NaCl pada tanaman cabai menggunakan konsentrasi yang berbeda yaitu 10 gram dan 15 gram. Hasil penelitian menunjukan bahwa MSG berpengaruh baik pada pertumbuhan tanaman cabai seperti tinggi tanaman, jumlah bunga, dan jumlah buah.Â
Sedangkan NaCl tidak memberikan pengaruh yang baik pada pertumbuhan tanaman cabai karena kadar garam terlalu tinggi dapat menyebabkan tanaman mengalami cekaman osmotik, ketidakseimbangan hara, toksisitas ion dan cekaman oksidatif dan juga mengakibatkan penurunan kemampuan tanaman dalam penyerapan air sehingga dapat menghambat proses fotosintesis dan mempengaruhi proses metabolisme (Kristiono, et al,2013). Kata Kunci : Cabai, Monosodium Glutamate (MSG), Garam Dapur (NaCl)
 PENDAHULUANÂ
Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan tumbuhan dari suku solanaceae yang berasal dari benua Amerika. Cabai memiliki berbagai macam jenis yakni cabai besar, cabai merah, cabai keriting, cabai rawit dan paprika (Nurfalah,2010 dalam Muswiatul et al.,2018).Â
Menurut Tarigan dan Wiryanta (2007) tanaman cabai secara umum dapat dikelompokkan atau diklasifikasikan sebagai berikut: Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Tubiflorae Keluarga : Solanaceae Genus : Capsicum Spesies : Capsicum annuum L. Cabai (Capsicum annuum l.) adalah tumbuhan yang biasanya berumur hanya semusim, memiliki bunga tunggal dan mahkota berwarna putih atau ungu, bunga dan buah muncul di setiap percabangan, warna buah setelah masak bervariasi dari merah, jingga, kuning atau keunguan, posisi buah menggantung.Â
Cabai sering digunakan sebagai bumbu makanan oleh masyarakat. Rasa pedas pada cabai disebabkan karena kandungan capsaicin yang terkandung pada cabai. Cabai juga mengandung vitamin A, B1,C, protein, lemak, karbohidrat, kalori dan kalsium. Cabai merupakan tanaman yang menjanjikan karena dapat memberikan keuntungan yang menarik.Â
Untuk menjaga kualitas tanaman agar menghasilkan buah yang baik perlu adanya perawatan selama masa panen hingga pascapanen.Â
Monosodium Glutamate (MSG) merupakan bahan yang digunakan sebagai penyedap rasa makanan. MSG adalah garam natrium (Na) yang memiliki ikatan dengan asam amino berupa asam glutamate (Nuryani dan Jinap,2010). Bahan baku pembuatan MSG yaitu tetes tebu sebagai sumber karbohidrat (Said, 1991).Â
Proses pembuatan MSG yaitu dengan proses fermentasi dari tetes gula (molasses) oleh bakteri Brevibacterium lactofermentum. Pada proses fermentasi, hasil awalnya akan menghasilkan asam glutamate setelah itu ditambahkan soda (Sodium Carbonate), sehingga menghasilkan Monosodium Glutamate (MSG).Â
MSG yang terjadi ini, kemudian dimurnikan dan dikristalisasi, sehingga merupakan serbuk kristal murni yang siap dijual di pasar (Sukmana, 2001).Â
MSG memiliki kandungan natrium (Na) yang berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan3 tanaman baik secara vegetatif maupun generatif. Kandungan mineral yang terdapat pada MSG dapat juga meningkatkan kesuburan tanah baik secara fisik, kimia maupun biologi.Â