Mohon tunggu...
Putri Awallia
Putri Awallia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

film merupakan slah stu cikal bakal saya untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kabaret Sebagai Perkembangan Seni Pertunjukan

22 Maret 2023   01:35 Diperbarui: 22 Maret 2023   01:39 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kabaret sendiri merupakan sebuah pertunjukan atau pementasan seni yang berasal dari sunia barat di mana biasanya terdapat hiburan berupa musik, komedi dan sering kali sandiwara atau tari-tarian yang biasanya bertempat di bar, sehingga terjadi interaksi antara pengunjung dan penyaji hiburan (Burrows, 2010). Kabaret merupakan seni pertunjukan modern yang telah dikombinasi dari beberapa kesenian lainnya seperti, seni drama, tari, dan musik. Kesenian ini berkembang di lingkungan remaja SMP dan SMA melalui kegiatan ekstrakulikuler.

Seperti halnya Malgif (24 tahun) yang telah merintis kegiatan keseniannya dari SMA hingga menjadi salah satu pelatih tim kabaret POSTER (Parodi dan Seni Teater) di SMAN 12 Bandung. Dedikasi nya terhadap seni pertunjukan menjadi salah satu faktor bertahannya di dunia kabaret ini. Menurutnya kabaret merupakan rumah kedua baginya, dia tak peduli seberapa ia dibayar untuk melatih dan membuat sebuah pageleran yang dia lakukan hanya untuk memenuhi hasratnya dalam berkesenian.

Di mulai dari ceritanya yang ingin melanjutkan jenjang SMA nya ke arah seni teater, akan tetapi ditolak dan berakhirlah di SMAN 12 Bandung. Aktif dalam mengikuti ekstrakulikuler kabaret membuat Malgif lebih mempunyai tekad yang besar terhadap seni peran, keinginannya untuk belajar dan tertarik dengan kesenian membawa dia ke jalan yang lebih baik. Mulai dari pengalaman di atas panggung, mengikuti suatu perlombaan kabaret atau festival, mendapatkan pengalaman belajar semua tentang mekanisme seni pertunjukan, mendapat pekerjaan dari melatih kabaret, sampai tercapainya impiannya untuk menjadi orang seni dan masuk ke kampus ISBI Bandung.

Semua semangatnya untuk berada dikesenian membuat tekadnya menjadi seorang pelatih kabaret sangatlah kuat, bahkan ia berkata “Gue bakal masuk ISBI belajar di sana, bawa ilmunya buat gue balik lagi ke POSTER bawa ilmu yang udah gue dapet.” Masuknya Malgif ke ISBI bukanlah tanpa seorang dukungan, awalnya dia sempat kebingungan untuk melanjutkan jenjang berikutnya ke mana, “Untung ada Bu Lilis guru seni budaya yang lihat potensi aku ada di seni, akhirnya disarankan lah untuk aku masuk ke ISBI jurusan Teater”  selama dia berada di  dunia kabaret targetnya dalam perkembangan seni pertunjukan menjadi menggebu-gebu. Ia merubah teknis yang awalnya hanya menggunakan audio yang lama, Malgif mulai membuat sesuatu yang baru, dengan membuat musiknya sendiri agar tak mendapatkan copyright dalam setiap pertunjukan yang tim nya mainkan. Tetappi dibalik kegigihannya untuk mengembangkan tim kabaretnya dia tetap menyadari bahwa dia tidak bisa sendirian dalam mengembangkan tim kabaretnya, ia mengatakan :

“Jujur aja aku kalau ga ada si Faul (pelatih lainnya), karena aku sempet sadar gitu kalo aku tuh sempat ngilang dari POSTER, dan yang handle tuh ya si Faul.Masa iya aku depak si Faul, justru aku terbantu dengan adanya Faul. Ya dengan aku yang sudah 7 tahun berada diranah kesenian teater terus sekarang menyesuaikan lagi sama kabaret anak sekolah tuh, butuh peredam atas ide-ide liar ya gak mungkin kecapai sama anak sekolah gitu. Kalo gada si Faul ide aku gila semua. Si Faul tuh bener-bener jadi pengingat aku.” Ia membutuhkan rekan kerja yang bisa meredam rada idealisnya terhadap suatu karya untuk diingatkan agar berpandangan se reatistis mungkin. Dukungan orang-orang disekitar termasuk anggota tim kabaret itu sendiri menajadi pengaruh yang besar atas semangat yang diperlihatkan padanya, jika orang lain pun sama semangatnya dengan Malgif. Melihat tim kabaretnya aktif, senang dan bersemangat mengikuti latihan menimbulkan keluarnya banyak potensi yang dapat  di manfaat menjadi hal yang lebih berguna bagi POSTER kedepannya.

Kemampuannya dalam mengatur dan melatih kabaret dan seni peran, mulai ditekuni dan menjadi sebuah fokus utama setelah jenjang kuliahnya berakhir. Semakin berkembangannya zaman, harus semakin berkembang juga, Malgif mempunyai rencana untuk mengembangkan tim kabaretnya untuk menjadi sebuah manajemen yang bisa mencakup berbagai aspek juga menghasilkan uang. 

Dia berkata “Tujuan POSTER atau kedepanannya POSTER mau di kemanain gitu. Aku sih udah ga interest buat bawa tim ke festival, karena seiring perkembangan zaman festival kaberat itu sendiri sistemnya udah berubah. Dulu tim kabaret pasti dari sekolah-sekolah sekarang ada tim kabaret yang udah jadi suatu komunitas atau manejemen. 

Dari manejemen ini tuh ya bisa merekrut banyak orang dan otomatis udah mateng dan uangnya lebih banyak (tertawa). Takutnya terlalu kebanting anak-anaknya sama tim yang memang udah lebih terstruktur gitulah tim nya, ya daripada buat mabil resiko, ikutan festival keluarin banyak uang dan ga balik modal”

Gagasannya untuk menjadikan tim kabaretnya menjadi manajemen akan mencakup beberapa hal seperti membuat pagelaran mandiri yang menggunakan sistem ticketing dan menggunakan madia promosi media sosial untuk menyebarkan segala informasi terkait manajemen yang dia bangun. Membuat sebuat rumah sewa kostum, di mana kostum yang dibuat oleh tim kabaret ini, disewakan untuk kebutuhan orang-orang yang minat dalam kegiatan cosplay. 

Dari semua kegiatan tersebut dibuat menjadi konten untuk dimasukan ke platfrom Youtube sehingga mendapatkan adsense dari unggahan video-video yang menarik. Konten tersebut mencakup: video tutorial dance atau cover dance, video tutorial make-up, pembuatan artistik panggung, sampai ke video parodi dan sketsa atau berupa film, web series, yang menambah ketertarikan penonton untuk menambahkan pemasukan uang kas tim kabaret. 

Malgif juga mengharapkan dengan terbentuknya manajemen ini, membentuk juga sebuah agensi yang menampung talent-talent yang dibutuhkan dalam proses film, mulai dari film mahasiswa sampai besar sekalipun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun