Mohon tunggu...
Lalaa
Lalaa Mohon Tunggu... Penulis - Penulis kecil

Penulis buku berjudul “self love” terbit pada tahun 2023 QRBN 62-124-3243-896 Penulis buku berjudul “see you soon my temporary teacher”terbit pada tahun 2024 ISBN 978-623-385-466-5 Penulis lebih dari antologi 25 buku antologi cerpen dan puisi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Serpihan Luka

5 Maret 2023   19:55 Diperbarui: 10 Maret 2023   21:05 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Anin, ayah sangat menyayangimu, kembalilah kepada ibumu, ia sudah menantimu nak, masa depanmu masih sangat panjang, jangan pernah menyerah, ayah selalu ada disampingmu, pergilah," tutur sosok itu.

"Tapi Yah, aku rindu ayah, aku tak mau kembali, aku ingin ikut ayah saja, ibu jahat ia selalu mengekangku yah, aku tak bisa," sebuah butiran bening mengalir dari kelopak mata itu.

"Tidak nak, jangan pernah berkata seperti itu, Ibumu ingin yang terbaik untuk dirimu, percayalah Anin, pergilah ayah sangat menyayangimu nak," tutur sosok itu lagi sebelum perlahan-lahan menghilang dari tempat itu.

***
Di ruang serba putih itu Anin terbaring, disampingnya ibunya berada yang tengah tertidur lelap mendekap tangan Anin, matanya sembab, sepertinya berhari hari ia tak berhenti menangis.

Anin perlahan-lahan membuka matanya, terkejut karena tiba tiba ia berada diruangan serba putih ini dan ada ibunya disana, kepalanya berdenyut sakit sekali.

"Ibbuu," lirih Anin mencoba membangunkan ibunya.

Seketika ibunya tersenyum bahagia

"Masya Allah nak, akhirnya kamu sudah sadar, ibu sangat menyayangimu," haru ibunya mendekap erat Anin hingga butiran bening itu keluar kembali dari matanya,

"Aakku hhaus, Bu," tutur Anin.

Ibunya segera mengusap air matanya dan mengambilkan nya air putih dinakas itu.

"Ibu, Anin minta maaf," tutur Anin pada ibunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun