Mohon tunggu...
Lalaa
Lalaa Mohon Tunggu... Penulis - Penulis kecil

Penulis buku berjudul “self love” terbit pada tahun 2023 QRBN 62-124-3243-896 Penulis buku berjudul “see you soon my temporary teacher”terbit pada tahun 2024 ISBN 978-623-385-466-5 Penulis lebih dari antologi 25 buku antologi cerpen dan puisi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Serpihan Luka

5 Maret 2023   19:55 Diperbarui: 10 Maret 2023   21:05 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tubuh gadis itu tergeletak di aspal dengan darah yang sudah mengalir deras dari kepalanya, tubuhnya sudah lemas tak berdaya.

"Apa semua ini sudah akan berakhir ya Tuhan?" lirih gadis itu sebelum memejamkan matanya dan melihat sudah banyak orang mengerumuninya, ia tak kuat dengan sensasi dikepalanya yang terus menerus mengeluarkan darah segar.

Di ruangan serba putih itu, tangisan pilu terdengar dari balik pintu, seorang gadis terbaring lemah dengan alat medis berserakan di sampingnya.

"Ya Tuhan aku mohon selamatkan Anin, harta yang paling berharga yang kupunya ya tuhan, sembuhkanlah dia."

Kalimat itu yang terus-menerus diucapkan ibu paruh baya itu di depan pintu UGD, saat rumah sakit memberikan kabar bahwa putrinya dalam keadaan kritis, wanita itu sudah tak berdaya tulangnya seperti dipatahkan bahkah rasanya ia tak sanggup untuk sekadar berdiri tegak.

***

Tiga hari sudah berturut-turut gadis itu belum membuka matanya, ia masih setia menutup matanya bahkan seperti enggan untuk membuktikannya lagi.

Dream...

Dalam dunia mimpi Anin berpakaiannya serba putih bahkan disekelilingnya pun semuanya putih, tunggu ia seperti melihat sosok yang amat ia rindukan.

"Aa-ayah? Ayahh." sosok itu menatap hangat Anin, ya Tuhan apakah ini nyata?

Sungguh aku sangat merindukannya, Anin berlari mencoba menghampirinya sosok itu, namun semakin Anin mendekati sosok itu semakin menjauh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun