Hay temen-temen semua
jangan lupa dibaca ya cerita ku.
Semoga kalian suka ya.
*
*
*
*
Aku Raina Mahendra, seorang siswi yang beruntung masuk ke sebuah sekolah ternama di Indonesia karena keberuntungan itulah banyak dari mereka memandang aku seperti sampah karena aku hanya orang miskin yang masuk ke sekolah mereka dengan beasiswa yang aku dapatkan karena prestasiku. Aku hanya punya seorang ibu yang sangat luar biasa, yang mampu merawat dan membesarkan diriku seorang diri. Dia adalah wanita terkuat yang pernah aku temui di dunia ini, aku selalu ingin bermimpi menjadi seperti ibuku yaitu menjadi wanita yang kuat dalam menghadapi apapun, seperti sekarang aku menghadapi orang - orang yang berkuasa karena harta orang tua mereka. Aku Raina Mahendra yang harus kuat seperti ibuku untuk menghadapi mereka semua, terutama dia si raja bullying yang sangat terkenal di SMA HARAPAN BANGSA yaitu Raka Setiawan seorang anak dari donatur terbesar di tempat aku belajar saat ini. Dari pertama aku menginjakkan kaki dan mulai belajar di sekolah ini sampai saat ini dia terus saja menggangu ku. Tetapi akhir-akhir ini sifat dan perlakuan Rkan tatapannya seperti ingin membunuh.
"Gue mau minta buku tugas gue sama Lo, udah siap apa belum soalnya nanti di kumpul. Jangan sampai Lo belum ngerjain tugas yang udah gue beri ke Lo ya cupu, kalau sampe belum siap Lo pasti tau akibatnya". Kata Raka sambil tersenyum mengejek yang membuat aku ingin mati kat ini juga.
"Udah siap kok Raka, kamu tenang aja tugas kamu udah siap aku kerjakan". Kata ku sambil memaksakan untuk tersenyum.
"Oke bagus kalau gitu, Lo memang bisa di harapkan cupu". Dia berkata sambil mengelus rambut ku dan tersenyum kepadaku yang entah kenapa itu membuat jantungku menjadi berdetak lebih kencang.
"Iya sama-sama, kalau gitu aku kembali ke kelas ya". Kataku kepadanya.
"Yasudah, pigi terus Lo sana ngapain Lo minta izin sama gue". Katanya.
"Oooohhhhh maaf kalau begitu". Aku pun pergi menuju kelas dan mengikuti proses pembelajaran sampai selesai.
Akhirnya waktu pulang pun tiba, aku bergegas untuk bersiap pulang ke rumah dan membantu Ibu di rumah. Tapi saat aku berjalan ada sebuah mobil yang berhenti di tepat d sebelahku. Aku merasa takut saat seseorang yang berada di dalam mobil tersebut, saat aku melihat siapa yang keluar dari mobil tersebut rupanya dia adalah orang yang selalu membuat aku ingin segera hilang dari bumi ini. Kalian pasti tau siapa dia, Yap benar dia adalah Raka orang yang selalu membuat hidupku menjadi jungkir balik saat ada di dekatnya.
"Hey cupu Lo mau pulang kan, cepet naik ke mobil gue biar gue antar pulang ke rumah". Katanya yang membuat aku menjadi kaget saat mendengarnya. Aku masih terdiam mencerna kata - katanya.
"Woy cupu mau gue antar atau gak, mumpung gue lagi baik sama lo". Kata nya sambil menyadarkan aku dari lamunanku.
"Apakah gak papa jika aku ikut naik ke mobil kamu". Kataku sambil melihat matanya yang tajam dan tegas itu.
"Jadi untuk apa gue ngajak Lo untuk pulang bareng gue ?". Katanya sambil menatapku agak marah.
"Oh baiklah kalau begitu, terima kasih atas tumpangannya. Tetapi aku berjalan kaki saja karena jarak rumah ku tidak cukup jauh dari sini". Kata ku dengan lembut terhadapnya.
"Lo tu gak tau makasih tau gak cupu, gue udah baik hati ngasi Lo tumpangan tapi Lo nolak. Ayo cepat naik ke mobil gue". Kata Raka sambil menarik tangan ku dengan kasar sampai aku merasakan sakit.
"Aduh Raka tangan aku sakit, kamu menarik tangan aku sangat kuat. Raka tolong lepasi aku gak mau Raka" kataku sampai aku tidak sadar sudah terduduk di dalam mobilnya.
"Lo kalau gue bilangin itu nurut jangan malah keras kepala". Katanya sambil menatap ku marah.
"Baiklah aku minta maaf". Kataku sambil menundukkan kepalaku.
Mobil Raka pun berjalan menuju ke rumah ku. Tapi di saat persimpangan menuju ke rumah Raka membelokkan mobilnya ke arah yang berlawanan dan membuatku menjadi takut jika ia berbuat sesuatu yang jahat terhadap diriku.
"Raka arah rumah ku berlawanan arah dengan jalan ini, kamu mau membawa aku kemana raka. Tolong jangan begini Raka aku mohon". Kata ku sambil menggoyangkan tangannya agar dia mau berhenti saat itu juga.
"Lo tenang aja cupu, gue gak akan buat Lo terluka sedikit pun. Gue juga punya prinsip kalo gue gak akan sampe ngebuat orang yang gue cinta itu tersiksa dengan tangan gue atau pun tangan orang lain. Jadi Lo tenang dan duduk yang manis ok". Aku terdiam mendengar kata cinta dari mulutnya, jantungku seolah berlomba-lomba untuk mencapai garis finis. Akan tetapi aku dengan cepat mengenyahkan pemikiran itu dari kepalaku. Lalu aku menjawab perkataan Raka tadi dengan anggukan kepala.
Setelah beberapa menit kami melaju dengan mobil Raka sekarang kami telah sampai di sebuah danau yang sangat indah. Aku baru pertama kali melihat danau seindah ini, selama hidup aku tidak pernah melihat seperti ini. Lalu aku terkejut saat ada sebuah tangan yang memelukku dari belakang, aku menegang seperti patung. Saat aku menundukkan kepala ku untuk melihat siapa yang sudah berani melakukan ini kepada ku dan aku pun terkejut, dia adalah Raka. Aku pun bergerak untuk melepaskan pelukannya, akan tetapi pelukan yang diberikan semakin kuat.
" Sebentar saja, aku lagi ingin berada di dekat kamu". Katanya sambil melihat ke depan. Aku merasa kaget saat Raka mengubah panggilan kami menjadi aku - kamu dan akhirnya aku membiarkan dia memelukku. Aku pun merasa nyaman berada di dekatnya seperti ini, walaupun ada sedikit di dalam hati merasa takut terhadapnya.
"Jangan takut lagi sama aku raina, aku gak akan memakan kamu kok disini. Tapi aku akan memakan kamu saat kita udah resmi nanti, jadi gak akan dosa dan gak akan ada yang ngelarang". Katanya sambil tersenyum menahan gelak tawa. Sedangkan diriku merasa malu atas perkataannya.
"Raka kita ngapain kesini? Tapi aku bersyukur kamu mengajak aku ketempat seperti ini, karena ini tempat paling indah yang pernah aku datangi". Kata ku sambil tersenyum melihat pemandangan di depan ku.
"Kamu suka tempat ini? Nanti aku akan sering ajak kamu kemari untuk menenangkan pikiran ataupun liburan". Jawab Raka sambil mengelus rambutku halus.
"Oh iya Raka kamu belum jawab pertanyaan aku tadi, kenapa kita kemari?". Tanyaku dengan penasaran.
Lalu Raka membalikan badan ku kearahnya. Dia menatap diriku dengan lekat seakan ada yang ingin dia ungkap tapi lidahnya terasa sangat kaku. Setelah menatap diriku dia pun menarik nafas dalam-dalam dan berkata "aku ingin kamu jadi pacar aku, aku ingin kamu ada untuk aku baik dalam keadaan apapun kedepannya. Maafkan aku yang selama ini selalu membuat kamu tersiksa atas tindakan ku raina. Aku minta maaf atas perlakuan ku selama ini, tapi aku sadar bahwa aku salah. Aku seperti itu karena ingin kamu selalu ada di dekat aku, selalu ada di sekitar aku, agar mataku dapat memandang dan memantau dirimu Raina. Aku sadar aku salah dalam bertindak, aku terlalu gengsi untuk mengungkapkan semuanya. Tapi kali ini aku mohon jangan menolak permintaan ku, karena aku sangat lama mempersiapkan diri untuk mengungkapkan ini semua di depan mu Raina. Jadi sekali lagi aku ingin kamu jadi pacar aku Raina, aku cinta sama kamu raina. Jadilah seseorang yang selalu ada untuk diriku baik itu sekarang, esok dan selamanya". Tutur Raka panjang lebar hingga membuat diriku tersentuh dan meneteskan air mata dengan kata-katanya itu.
Aku melihat wajahnya yang di penuhi rasa penyesalan dan harapan. Lalu akupun menarik nafas dan membuangnya perlahan, " aku sudah memaafkan mu sebelum kamu meminta maaf kepadaku Raka, aku pun tidak tau kenapa aku memaafkan dirimu semudah itu. Akan tetapi aku sekarang tau jawabannya, aku tau bahwa sekarang aku juga mencintai kamu Raka". Jawabku sambil meneteskan air mata.
Terima kasih yang sudah mau membaca cerita aku.
Untuk cerita kali ini sampai disini ya sampai jumpa di cerita-cerita aku selanjutnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI