Mohon tunggu...
Putri yusmadani
Putri yusmadani Mohon Tunggu... Perawat - Love yourself 💜

STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Fall in Love

8 Januari 2020   22:46 Diperbarui: 13 Januari 2020   12:11 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Raka arah rumah ku berlawanan arah dengan jalan ini, kamu mau membawa aku kemana raka. Tolong jangan begini Raka aku mohon". Kata ku sambil menggoyangkan tangannya agar dia mau berhenti saat itu juga.

"Lo tenang aja cupu, gue gak akan buat Lo terluka sedikit pun. Gue juga punya prinsip kalo gue gak akan sampe ngebuat orang yang gue cinta itu tersiksa dengan tangan gue atau pun tangan orang lain. Jadi Lo tenang dan duduk yang manis ok". Aku terdiam mendengar kata cinta dari mulutnya, jantungku seolah berlomba-lomba untuk mencapai garis finis. Akan tetapi aku dengan cepat mengenyahkan pemikiran itu dari kepalaku. Lalu aku menjawab perkataan Raka tadi dengan anggukan kepala.

Setelah beberapa menit kami melaju dengan mobil Raka sekarang kami telah sampai di sebuah danau yang sangat indah. Aku baru pertama kali melihat danau seindah ini, selama hidup aku tidak pernah melihat seperti ini. Lalu aku terkejut saat ada sebuah tangan yang memelukku dari belakang, aku menegang seperti patung. Saat aku menundukkan kepala ku untuk melihat siapa yang sudah berani melakukan ini kepada ku dan aku pun terkejut, dia adalah Raka. Aku pun bergerak untuk melepaskan pelukannya, akan tetapi pelukan yang diberikan semakin kuat.

" Sebentar saja, aku lagi ingin berada di dekat kamu". Katanya sambil melihat ke depan. Aku merasa kaget saat Raka mengubah panggilan kami menjadi aku - kamu dan akhirnya aku membiarkan dia memelukku. Aku pun merasa nyaman berada di dekatnya seperti ini, walaupun ada sedikit di dalam hati merasa takut terhadapnya.

"Jangan takut lagi sama aku raina, aku gak akan memakan kamu kok disini. Tapi aku akan memakan kamu saat kita udah resmi nanti, jadi gak akan dosa dan gak akan ada yang ngelarang". Katanya sambil tersenyum menahan gelak tawa. Sedangkan diriku merasa malu atas perkataannya.

"Raka kita ngapain kesini? Tapi aku bersyukur kamu mengajak aku ketempat seperti ini, karena ini tempat paling indah yang pernah aku datangi". Kata ku sambil tersenyum melihat pemandangan di depan ku.

"Kamu suka tempat ini? Nanti aku akan sering ajak kamu kemari untuk menenangkan pikiran ataupun liburan". Jawab Raka sambil mengelus rambutku halus.

"Oh iya Raka kamu belum jawab pertanyaan aku tadi, kenapa kita kemari?". Tanyaku dengan penasaran.

Lalu Raka membalikan badan ku kearahnya. Dia menatap diriku dengan lekat seakan ada yang ingin dia ungkap tapi lidahnya terasa sangat kaku. Setelah menatap diriku dia pun menarik nafas dalam-dalam dan berkata "aku ingin kamu jadi pacar aku, aku ingin kamu ada untuk aku baik dalam keadaan apapun kedepannya. Maafkan aku yang selama ini selalu membuat kamu tersiksa atas tindakan ku raina. Aku minta maaf atas perlakuan ku selama ini, tapi aku sadar bahwa aku salah. Aku seperti itu karena ingin kamu selalu ada di dekat aku, selalu ada di sekitar aku, agar mataku dapat memandang dan memantau dirimu Raina. Aku sadar aku salah dalam bertindak, aku terlalu gengsi untuk mengungkapkan semuanya. Tapi kali ini aku mohon jangan menolak permintaan ku, karena aku sangat lama mempersiapkan diri untuk mengungkapkan ini semua di depan mu Raina. Jadi sekali lagi aku ingin kamu jadi pacar aku Raina, aku cinta sama kamu raina. Jadilah seseorang yang selalu ada untuk diriku baik itu sekarang, esok dan selamanya". Tutur Raka panjang lebar hingga membuat diriku tersentuh dan meneteskan air mata dengan kata-katanya itu.

Aku melihat wajahnya yang di penuhi rasa penyesalan dan harapan. Lalu akupun menarik nafas dan membuangnya perlahan, " aku sudah memaafkan mu sebelum kamu meminta maaf kepadaku Raka, aku pun tidak tau kenapa aku memaafkan dirimu semudah itu. Akan tetapi aku sekarang tau jawabannya, aku tau bahwa sekarang aku juga mencintai kamu Raka". Jawabku sambil meneteskan air mata.


Terima kasih yang sudah mau membaca cerita aku.
Untuk cerita kali ini sampai disini ya sampai jumpa di cerita-cerita aku selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun