Mohon tunggu...
Putra Tente
Putra Tente Mohon Tunggu... Dosen - Aktivis sosial

Mengamati dunia politik Indonesia terkait desentralisasi/otonomi daerah.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Jargon Politik Primordial Tak Relevan di Era Politik Temporer.

10 Januari 2024   12:13 Diperbarui: 10 Januari 2024   12:27 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pasca Partai Nasdem mengumumkan Anis sebagai bakal calon presiden dan kehadiran cak imin sebagai cawapres Anis yang begitu mendadak telah membawa angin segara bagi kelompok islam politik, karena mereka telah menemukan figur politik baru sebagai jalan politik menhadapi pemilu presiden tahun 2024.

Pada level akar rumput (grass rot) gegap gempita politik sangat antusias menyambut pencapres Anis Baswedan, ditandai bermunculan narasi yang endorcement Anis sebagai Imam Mahdi, sebagai paham agama, cerdas, baik dan pandai khotbah dll, narasi-narasi diatas bercita rasa politik primordial, tak ada pembatasan untuk itu dan bagian dari hak konstitusional politik warga negara yang harus dihormati.

Seperti telah disebutkan pada awal artikel ini, menjelaskan bahwa perilaku-tindakan politik masyarakat indonesia berkarateristik nasionalis dan moderat, karakteristik tersebut sangat memengaruhi preferensi politik masyarakat Indonesia periha tetsebut terlihat dari hasil pemilu ke pemilu hasil selalu dimenangkan pemimpin berjiwa nasionalis.

Jadi, bisa simpulkan bahwa politik primordial berbasis agama dalam kontestasi politik baik pemilu presiden maupun legislatif, dinilai pengaruhnya tidak cukup signifikam dalam memengaruhi preferensi politik masyarakat Indonesia yang mayoritas berjiwa nasionalis dan islam moderat.

Bogor-10-1-24.

Putra-tente.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun