Intervensi pemerintah dapat berupa reformasi peraturan dan kebijakan struktural yang bertujuan untuk memperbaiki lingkungan bisnis. Pemerintah dapat melakukan reformasi peraturan untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih menguntungkan, mengurangi hambatan birokrasi dan mendorong inovasi dan investasi. Hal ini dapat dilihat di Singapura dan Hong Kong, dimana peraturannya mendukung dunia usaha, menciptakan lingkungan investasi yang positif dan meningkatkan kepercayaan di antara para pelaku ekonomi.
Selain teori Keynesian dari sudut pandang ekonomi, menghadapi tantangan tersebut juga dapat dilihat dari sudut pandang geografi ekonomi, khususnya dengan menerapkan teori aglomerasi ekonomi, dimana konsep utama teori ini dipopulerkan oleh Alfred Marshall dan kemudian dikembangkan oleh ekonom seperti Paul Krugman. Teori ekonomi aglomerasi berpendapat bahwa ketika dunia usaha dan industri berkumpul dalam suatu lokasi geografis, maka akan timbul berbagai dampak positif yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Ilustrasinya, dengan dibangunnya pabrik di suatu kawasan akan mendorong dan berdampak pada sektor perekonomian lain, khususnya UMKM lokal. Pasalnya, pabrik-pabrik besar seringkali membutuhkan berbagai layanan dan produk tambahan yang dapat disediakan oleh UMKM lokal, seperti pasokan bahan baku, logistik, dan layanan pendukung lainnya. Hal ini membuka peluang bagi UMKM untuk tumbuh dan berkembang di sekitar pabrik untuk memenuhi kebutuhan pabrik dan pekerja itu sendiri, yang dapat dianggap sebagai multiplier ekonomi.
Intervensi pemerintah melalui penerapan teori aglomerasi ekonomi juga sangat penting. Peran pemerintah dapat mencakup pengembangan kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus, mendorong investor, mendukung reformasi peraturan dan yang paling penting mendukung UMKM dan startup dengan menciptakan inkubator dan akselerator bisnis untuk mendukung startup dan UMKM dengan memberikan mereka akses terhadap keuangan, pelatihan dan jaringan bisnis.
Hal tersebut juga bisa menjadi perpaduan antara teori Keynesian dengan teori aglomerasi ekonomi, yang menawarkan pendekatan komprehensif dalam merancang kebijakan ekonomi yang tidak hanya bertujuan untuk mendorong permintaan agregat namun juga mengeksploitasi manfaat ekonomi geografis yang terkonsentrasi. Intervensi pemerintah yang menggabungkan kedua teori ini dapat dilakukan melalui investasi strategis di bidang infrastruktur.
Menurut teori Keynesian, pemerintah dapat menstimulasi perekonomian dengan meningkatkan belanja publik, khususnya infrastruktur, untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan permintaan agregat. Oleh karena itu, tepat jika kita memasukkan teori aglomerasi ekonomi, yang mana investasi strategis di bidang infrastruktur dapat diarahkan ke wilayah-wilayah yang memiliki potensi aglomerasi ekonomi. Infrastruktur seperti jalan raya, pelabuhan, bandara dan jaringan komunikasi dapat meningkatkan konektivitas dan efisiensi, sehingga mendorong perusahaaan untuk berbondong-bondong datang ke wilayah tersebut. Selain perusahaan, UMKM lokal juga akan didukung dan didorong dalam memenuhi kebutuhan perusahaan dan pekerja. Hal ini akan menghidupkan kembali perekonomian dan mengurangi pengangguran.
Resesi ekonomi global yang terjadi saat ini akibat kondisi global yang tidak stabil memberikan tantangan yang tidak mudah dihadapi oleh semua negara. Namun intervensi pemerintah melalui penerapan teori Keynesian dan teori aglomerasi ekonomi akan membawa solusi yang kuat dan efektif untuk mengatasi tantangan ini. Dalam resesi ekonomi global juga memerlukan langkah-langkah strategis dan terkoordinasi. Menghadapi tantangan-tantangan ini, penting bagi pemerintah dan pembuat kebijakan untuk mengadopsi pendekatan yang komprehensif dan inovatif. Dengan menerapkan kebijakan yang menggabungkan teori Keynesian dan teori aglomerasi ekonomi, kita dapat menciptakan landasan yang kokoh bagi pemulihan ekonomi dan pertumbuhan jangka panjang.
Teori Keynesian menekankan pentingnya intervensi pemerintah untuk meningkatkan permintaan agregat melalui belanja pemerintah dan langkah-langkah stimulus ekonomi. Di tengah kemerosotan ekonomi global, pemerintah harus berani meningkatkan belanja infrastruktur, kesehatan dan pendidikan, serta menawarkan insentif pajak dan bantuan langsung kepada masyarakat. Langkah-langkah ini akan segera meningkatkan konsumsi, menciptakan lapangan kerja dan mengurangi ketidakpastian perekonomian.
Pada saat yang sama, teori aglomerasi ekonomi mengajarkan kita bahwa konsentrasi geografis industri dan bisnis dapat menciptakan efisiensi, inovasi, dan pertumbuhan yang lebih cepat. Pemerintah sebaiknya fokus pada pengembangan kawasan industri, kawasan ekonomi khusus, dan klaster usaha yang dapat menarik investasi dan memanfaatkan keunggulan geografis. Berinvestasi pada infrastruktur pendukung, seperti transportasi dan teknologi, akan meningkatkan daya saing dan menarik lebih banyak pelaku usaha ke bidang-bidang tersebut.
Menggabungkan kedua pendekatan ini memberikan strategi komprehensif untuk mengatasi resesi. Dengan meningkatkan belanja publik dan menciptakan lingkungan yang mendukung perekonomian, kita tidak hanya dapat memitigasi dampak negatif jangka pendek dari kemerosotan ekonomi namun juga meletakkan landasan bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan komprehensif di masa depan.
Oleh karena itu, pemerintah dan pengambil kebijakan harus bertindak cepat dan berani dengan menerapkan kebijakan yang menggabungkan kekuatan teori Keynesian dan ekonomi aglomerasi. Dengan cara ini, kita dapat mengatasi pelemahan ekonomi global dengan lebih efektif, mengurangi pengangguran, meningkatkan pendapatan, dan menciptakan perekonomian yang lebih kuat dan stabil untuk generasi mendatang.